Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Iran, Hassan Rouhani, menyebut kesepakatan nuklir dengan negara kekuatan dunia, yang resmi diimplementasi pada Sabtu malam lalu, sebagai "masa keemasan" dalam sejarah Iran.
Isolasi ekonomi terhadap Iran resmi dicabut pada Sabtu, setelah badan pengawas nuklir PBB, Dewan Energi Atom Internasional (IAEA), mengumumkan bahwa Iran telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam perjanjian Juli tahun lalu.
"Kesepakatan nuklir adalah kesempatan yang harus kita gunakan untuk mengembangkan negara, meningkatkan kesejahteraan bangsa, dan menciptakan stabilitas dan keamanan di kawasan," kata Rouhani saat ia mempresentasikan rancangan anggaran untuk tahun fiskal berikutnya ke parlemen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teheran juga mengumumkan pembebasan lima warga Amerika Serikat, dalam pertukaran tahanan. AS, sementara itu, membebaskan tujuh tahanan Iran.
Aset bernilai puluhan miliar dolar milik Iran akan dicairkan, dan hambatan bagi perekonomian Iran di kancah internasional akan segera hilang. Rouhani menyebut saat ini sebagai "titik balik" bagi perekonomian negara berpopulasi 80 juta orang itu.
Rouhani meyakinkan bahwa kesepakatan ini akan membawa pengaruh positif bagi Iran.
“Semua orang bahagia kecuali Zionis [Israel], penghasut perang yang mengipasi perang sektarian di antara negara Islam, dan garis keras di Kongres AS,” tambah Rouhani.
Iran telah berulang kali membantah bahwa program nuklirnya ditujukan untuk membuat senjata. Namun Israel menegaskan bahwa mereka tak percaya retorika Rouhani.
“Kalau bukan karena upaya kita untuk menjadi ujung tombak sanksi dan menggagalkan program nuklir Iran, Iran pasti sudah memiliki senjata nuklir sejak lama,” ujar Perdana Menteri Israe, Benjamin Netanyahu kepada kabinetnya, Minggu (17/1).
(stu)