Korsel Genjot Kerja Sama dengan Iran Usai Pencabutan Sanksi

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 11:07 WIB
Korsel menargetkan peningkatan ekspor dengan Iran hingga dua kali lipat dalam dua tahun ke depan usai pencabutan sanksi terkait program nuklir.
Ilustrasi kota Teheran. (BornaMir/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Korea Selatan akan meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Iran usai sanksi terhadap negara itu dicabut. Selain di tingkat pemerintahan, berbagai perusahaan swasta juga siap kembali ke pasar Iran.

Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korsel dalam pernyataan tertulisnya pada Kamis (21/1) menyatakan akan menandatangani kontrak asuransi pembiayaan perdagangan dengan Iran sebesar US$2 miliar.

Selain itu, Korsel akan kembali memasukkan Iran sebagai negara potensial penerima Dana Kerja Sama Pembangunan Ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sanksi Iran dicabut pada 16 Januari lalu menyusul suksesnya perundingan program nuklir dengan negara-negara adidaya. Dengan pencabutan ini, banyak perusahaan bisa kembali berbisnis dengan Iran.

Kementerian Keuangan Korsel menargetkan peningkatan ekspor ke Iran hingga dua kali lipat dalam dua tahun ke depan.

"Ekspor terutama di sektor konstruksi dan pembuatan kapal diperkirakan akan berkembang setelah sanksi Iran dicabut," kata Menteri Keuangan Korsel Yoo Il-ho.

Iran memiliki sumber daya gas alam terbesar kedua dunia dan minyak mentah keempat terbesar. Cadangan minyak mentah Iran diperkirakan mencapai 157,3 miliar barel pada 2014.

Korsel mengimpor seluruh kebutuhan minyak mentah mereka, menjadikan negara ini importir minyak terbesar kelima dunia. Ekspor Korsel dengan Iran berada di angka US$3,76 miliar di tahun 2015.

Rencananya pertemuan pemerintah kedua negara akan dilangsungkan di Teheran pada akhir Februari mendatang.

Pencabutan sanksi di Iran juga membuat perusahaan swasta di Korsel gembira. Lima perusahaan dagang terbesar Korsel akan kembali membangun jaringan bisnis mereka di Iran, salah satunya Daewoo International, seperti dikutip dari situs Yonhap.

Perusahaan-perusahaan ini mengincar bisnis di sektor energi, sumber daya mineral, konstruksi dan pengolahan makanan di pasar Iran.

Perusahaan dagang Korea sebenarnya tidak pernah beranjak dari Iran kendati negara itu dijatuhi sanksi. Walau tidak bisa berbisnis, perusahaan Korsel terus memantau tren pasar di Iran, untuk bersiap jika suatu saat sanksi dicabut. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER