Israel Akan Mengambil Alih Lahan Pertanian di Tepi Barat

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 10:33 WIB
Israel berencana untuk mengambil alih lahan pertanian di Tepi Barat, membuat marah warga Palestina dan bisa dipastikan akan menuai kritik internasional.
Ilustrasi lahan pertanian di Israel. (Reuters/Ronen Zvulun)
Jakarta, CNN Indonesia -- Israel berencana untuk mengambil alih lahan pertanian di Tepi Barat, membuat marah warga Palestina dan hampir bisa dipastikan akan menuai kritik dari dunia internasional.

Diberitakan oleh Army Radio Israel pada Rabu (20/1). Tanah yang akan diambil alih sebesar 154 hektar, berada di lokasi subur di Lebah Jordan, dekat dengan Jericho, area di mana Israel sudah memiliki banyak lahan pertanian di tanah milik Palestina.

Pengambilalihan ini menurut Army Radio akan diumumkan segera, namun belum dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanan Ashrawi, pejabat senior di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menggambarkan langkah Israel ini sebagai pelanggaran hukum internasional.

"Israel mencuri lahan terutama di Lembah Jordan di bawah dalih ingin menganeksasinya," ujar Ashrawi. "Ini seharusnya jadi alasan untuk campur tangan nyata dan efektif dari dunia internasional untuk mengakhiri agresi parah yang membunuh peluang perdamaian."

Laporan radio menyebutkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Moshe Yaalon, sudah menandatangani pengambilalihan ini. Dilaporkan pula bahwa detail terkait ini akan diumumkan segera.

Tanah yang sebagian sudah diolah oleh pemukim Yahudi di bawah kontrol sipil dan militer Israel ini, berada di ujung sebelah barat Laut Mati.

Selama bertahun-tahun, dunia internasional mengkritik keras Israel terkait permukiman. Banyak negara melihatnya sebagai tindakan ilegal di bawah hukum internasional dan tantangan besar bagi pembentukan negara Palestina.

Palestina ingin mendirikan negara merdeka di Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Pembicaraan damai Israel dan Palestina soal solusi dua negara berhenti pada April 2014.
Pada Agustus 2014, tak lama setelah Hamas menculik dan membunuh tiga remana Yahudi, Israel mengambil alih 400 hektar lahan di blok permukiman Etzion dekat Bethlehem. Ini merupakan yang terbesar dalam 30 tahun, menurut organisasi antipermukiman, Peace Now.

Sejak 1 Oktober, tindak kekerasan meningkat di Palestina dan Israel, dengan berbagai aksi penusukan warga Palestina ke warga dan tentara Israel. Sekitar 148 warga Palestina sudah menjadi korban tewas, dan 25 warga Israel terbunuh. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER