Ribuan Pengungsi Kembali ke Damaskus Usai Gencatan Senjata

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jan 2016 13:21 WIB
Sekitar 4.000 orang kembali ke distrik al-Qadan di selatan Damaskus setelah disepakati gencatan senjata antara FSA dengan tentara pemerintah Agustus 2014.
Ilustrasi kota Suriah. (Reuters/Ammar Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 4.000 orang kembali ke kediaman mereka di sebelah selatan Damaskus, Suriah, setelah disepakati gencatan senjata antara kelompok bersenjata dengan tentara pemerintah lebih dari setahun lalu.

Menurut Reuters yang mengutip lembaga Syrian Observatory for Human Rights, Rabu (20/1), sebanyak 500 keluarga kembali ke distrik al-Qadam. Gencatan senjata sebelumnya disepakati oleh kedua kubu pada Agustus 2014.

Mereka yang mengungsi akibat konflik tersebut baru bisa kembali setelah infrastruktur di daerah itu dibangun kembali. Pertempuran di distrik tersebut membuat 90 persen dari 150 ribu warganya mengungsi pada akhir 2012.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan anti-pemerintah Free Syrian Army, FSA, menguasai wilayah timur al-Qadam. dekat jalan tol Damaskus-Amman. Sementara pasukan Suriah menguasai bagian barat. Gencatan senjata mensyaratkan kedua pasukan hengkang dari daerah lawan dan kembali ke wilayah kekuasaan masing-masing.

Taim al-Shami, juru bicara dewan oposisi al-Qadam mengatakan di wilayah yang dikuasai FSA tidak ada listrik dan air, membuat warganya hanya mengandalkan sumur. Hal sebaliknya terjadi di daerah kekuasan rezim Suriah.

Kendati tanpa listrik dan air, ditambah bangunan yang masih rusak, warga al-Qadam bagian timur lebih memilih pulang ke rumah mereka.

"Mengungsi di dalam atau luar negeri selama tiga tahun lebih sulit dibanding kembali ke rumah yang hancur dan lingkungan yang tanpa kebutuhan dasar," kata al-Shami, dikutip dari laman Syria Direct.

"Mati di negeri sendiri dan di bawah atap rumah sendiri lebih terhormat bagi kami," dia menambahkan. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER