Di Jepang, pelatih yoga yang setengah buta, Shoko Asahara mengaku diri sebagai Kristus dan menyebut dirinya "domba Tuhan."
Asahara datang dari keluarga penenun tikar jerami yang miskin. Menderita penyakit yang membuatnya setengah buta sejak usia muda, Asahara mempelajari pengobatan akupuntur China, seperti penyandang tuna netra umumnya di Jepang. Asahara mempraktikan ilmunya dengan menjual ramuan tradisional tanpa lisensi.
Sejak tahun 1981, Asahara tertarik kepada sejumlah aliran keyakinan, termasuk astrologi dan Taoisme China, yoga, meditasi, Buddhisme dan Kristen esoterik. Menurut catatan sektenya, Asahara bahkan memperdalam keyakinannya dengan mempelajari Hindu dan Buddha di Himalaya dan bertemu Dalai Lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menggaungkan konspirasi hitam yang dia sebut dilakukan oleh Yahudi, Freemason, Belanda, keluarga Kerajaan Inggris, dan sejumlah sekte keagamaan lainnya di Jepang.
Asahara juga dapat memprediksi kiamat, Perang Dunia Ketiga dan serangan nuklir yang dia sebut "Armageddon."
Asahara menjadi fenomenal ketika sejumlah pengikut sektenya meluncurkan serangan gas sarin di stasiun bawah tanah Tokyo, menewaskan tujuh orang dan menyebabkan puluhan lainnya terluka parah pada 1994, menurut catatan CNN. Markas Aum, yang terletak di kaki gunung Fuji, kemudian digeledah, dan ditemukan tumpukan bahan kimia, seperti sarin dan sejumlah peralatan berteknologi tinggi lainnya.
Di pengadilan, Ashara tak pernah mengaku bersalah dan selalu meracau ketika dimintai keterangan. Ia dijatuhi hukuman mati pada 2004, namun eksekusinya ditunda pada 2012, karena masih banyak penangkapan terhadap pengikutnya.