Jakarta, CNN Indonesia -- Militan Al-Shabaab yang dipersenjatai AK-47 menyerbu sebuah kafe dan hotel di tepi pantai yang populer di ibu kota Mogadishu, Somalia. Dua bom mobil meledak dan para militan baku tembak dengan tentara pemerintah Somalia, yang berupaya mendesak mereka keluar dari kafe tersebut.
Seperti dilaporkan
CNN, sekitar tengah malam pada Kamis (21/1), juru bicara pemerintah, Abdisalam Aato menyatakan bahwa seluruh penyerang telah tewas. Petugas keamanan kini memeriksa setiap ruang kafe tersebut dan ke sejumlah bangunan di sekitar kafe tersebut.
Pemerintah Somalia tidak menyebutkan apakah ada korban tewas maupun terluka dalam serangan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tindakan barbar, dan kami mengecam tindakan ini. Al-Shabaab berupaya merusak perdamaian dan wwarga Somalia tidak akan tinggal diam. Kami tidak akan terintimidasi," kata Aato, dikutip dari
CNN.
Serangan dimulai sekitar pukul 07.30 malam waktu setempat di Rumah Makan Laut di tepi Pantai Liido, menurut penuturan petugas polisi senior, Kolonel Abdulkadir Mohammed.
Dikutip dari
Reuters, Polisi memaparkan bahwa para pejuang al-Shabaab meledakkan dua bom mobil saat senja. Ledakan kedua terjadi begitu hebat, saksi mata yang berada di lokasi kejadian memperkirakan bom mobil meledak di sekitar pusat kota Mogadishu, sekitar satu jam setelah tentara pemerintah mengepung restoran.
Setelah ledakan, para militan memasuki sebuah hotel yang berada di sebelah restoran tersebut, sebagian di antaranya menumpangi kapal, menurut laporan Mohammed dan seorang sumber yang berasal dari negara Barat kepada
CNN.
Menurut penjelasan dari Badan Intelijen dan Keamanan Nasional memaparkan hotel tersebut dipenuhi orang, karena tengah terdapat resepsi pernikahan dan acara wisuda.
Kelompok militan al-Shabaab, yang berafiliasi dengan al-Qaidah, mengaku bertanggung jawab atas serangan di Beach View Cafe yang terletak di tepi pantai Lido di Mogadishu. Kelompok ini mengungkapkan serangan itu dilakukan oleh anggota militan yang dipersenjatai AK-47.
Menurut Mohammed, setidaknya lima orang tewas dan dua orang terluka akibat ledakan pertama. Belum jelas berapa banyak korban tewas dan terluka di dalam gedung tersebut, ketika petugas polisi baku tembak dengan tentara hingga tengah malam.
Sebelumnya, ketika serangan di restoran masih berlangsung, juru bicara operasi militer al-Shabaab, Sheikh Abdiasis Abu Musab menyatakan kepada
Reuters, "Kami berada di dalam dan mengendalikan kafe. Ada banyak korban tergeletak di dalam dan di luar kafe."
Militan al-Shabaab ingin menggulingkan pemerintahan Somalia yang didukung Barat di Mogadishu. Militan ini juga ingin memberlakukan hukum Islam yang ketat di Somalia. Somalia sendiri terus dilanda konflik semenjak pecahnya perang saudara pada 1991.
(stu)