Penembakan di Sekolah Kanada, Empat Orang Tewas

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jan 2016 17:32 WIB
Sebuah sekolah di wilayah komunitas terpencil dan miskin di Kanada diserang pria bersenjata. Insiden yang jarang terjadi di Kanada ini menewaskan empat orang.
Sebuah sekolah di wilayah komunitas terpencil dan miskin di Kanada diserang pria bersenjata, menewaskan empat orang. (Reuters/Raymond Dauvin/Handout)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria bersenjata menyerang sebuah sekolah di wilayah komunitas terpencil dan miskin di Kanada, menewaskan empat orang dan melukai sejumlah lainnya. Pejabat setempat menyebut serangan ini sebagai aksi kekerasan di sekolah yang terburuk selama beberapa dekade.

Dilaporkan Reuters, polisi menyatakan pria bersenjata penyerang sekolah komunitas di daerah La Loche, Saskatchewan, 600 km sebelah utara dari kota Saskatoon, pada Jumat (22/1) kini berada dalam tahanan polisi.

Wali kota setempat, Kevin Janvier, menyatakan bahwa putrinya, Marie, 23, pengajar di sekolah tersebut, termasuk dalam korban yang meninggal karena ditembak mati oleh pelaku, yang hingga kini identitasnya belum dipublikasikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Janvier memaparkan bahwa polisi mengungkapkan sang pelaku sempat menembak dua saudaranya di rumah, ketika akan berangkat ke sekolah.

Para pejabat Kanada tidak memaparkan motif dari penembakan ini, atau merilis nama korban maupun para tersangka.

Polisi menyatakan bahwa sang tersangka kini berada dalam penahanan dan senjata yang digunakannya disita. 

Kepala Federasi Saskatchewan Bangsa Indian, Bobby Cameron, menyatakan sejumlah siswa kini menjalani operasi akibat penembakan tersebut. "Semua orang masih terkejut dan tak percaya. Ini peristiwa yang sangat, sangat mengerikan dan tragis." ujarnya. 

Salah satu siswa La Loche, Noel Desjarlais menyatakan keapda Canadian Broadcasting Corporation bahwa dia mendengar sejumlah tembakan di sekolah yang memiliki 900 siswa itu. 

"Saya berlari ke luar sekolah. Ada banyak yang berteriak, ada sekitar enam atau tujuh tembakan sebelum saya sampai di luar [sekolah]. Saya yakin masih ada tembakan lagi ketika saya sudah di luar [sekolah]," kata Desjarlais. 

Menembak saudaranya

Seorang teman dari keluarga tersangka, Joe Lemaigre, menyatakan bahwa sang tersangka, yang masih berusia remaja, sempat menembak dua saudaranya, sebelum berangkat ke sekolah dan menembak seorang guru beserta seorang asisten.

"Setelah ia menembak kedua saudaranya, ia berjalan kembali ke sekolah dan dia menembak guru dan seorang gadis. Mereka berdua tewas. [Seluruhnya] terdapat empat orang yang meninggal," kata Lemaigre.

"Saya kenal keluarganya. Sang ibu tengah bekerja di Fort McMurray dan kakeknya tengah pergi ke Meadow Lake untuk berbelanja. Saat itulah dia menembak mereka," ujarnya.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, awalnya melaporkan insiden ini menyebabkan lima orang tewas. Dia kini berada di Davos, Swiss, untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia tahunan. "Jelas ini adalah mimpi terburuk bagi setiap orangtua," katanya.

Saskatchewan merupakan provinsi di Kanada yang memiliki tingkat aksi kekerasan di keluarga tertinggi pada 2014, atau dua kali lipat dari tingkat kekerasan keluarga secara nasional yang mencapai 243 insiden per 100 ribu orang, menurut laporan Statistik Kanada pada Kamis (21/1).

Tingkat pengangguran di provinsi ini mencapai di atas 20 persen, dengan tiga perempat dari warga usia produktif diklasifikasikan sebagai warga pensiun atau tidak mencari pekerjaan, menurut data pemerintah tahun 2011.

Namun, warga setempat menyatakan tingkat pengangguran di wilayah ini sebenarnya mencapai di atas 50 persen.

Penembakan massal jarang terjadi di Kanada, yang memiliki undang-undang kepemilikan senjata yang ketat ketimbang Amerika Serikat. Insiden penembakan di sekolah sebelumnya terjadi pada 1992 di Universitas Concordia di Montreal, menewaskan empat orang. Sebelumnya, penembakan juga terjadi di Ecole Polytechnique pada 1989, menewaskan 14 orang. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER