Jakarta, CNN Indonesia -- Intelijen Amerika Serikat dan Inggris meretas jaringan komputer angkatan udara Israel dan berhasil menyadap komunikasi serta persenjataan rahasia negara tersebut, seperti yang tertera dalam dokumen terbaru badan mata-mata AS yang dibocorkan Edward Snowden, Jumat (29/1).
Diberitakan Reuters, bocoran Snowden ini dikutip oleh dua media, salah satunya koran terbesar Israel Yedioth Ahronoth yang mengungkapkan bahwa sejak tahun 1998 Badan Keamanan Nasional AS, NSA, dan badan intelijen Inggris GCHQ memata-matai misi angkatan udara Israel yang beroperasi menggempur Gaza, Suriah dan Iran, sejak tahun 1998.
Operasi dengan sandi "Anarchist" ini disebut dijalankan dari pangkalan di Siprus dan juga mengincar beberapa negara Timur Tengah lainnya.
Media The Intercept dalam laporan yang sama memberitakan bahwa NSA dan GCHQ berhasil mendapatkan foto pesawat nirawak atau drone bersenjata Israel. Rencananya majalah Jerman Der Spiegel juga berencana merilis bocoran dokumen Snowden Sabtu besok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israel tidak membenarkan atau membantah soal laporan drone bersenjata militer mereka. Namun dalam dokumen rahasia yang dibocorkan Wikileaks tahun 2010, seorang pejabat militer senior Israel mengakui memiliki drone bersenjata.
Kedutaan AS di Israel belum mengonfirmasi bocoran dokumen tersebut. Sementara juru bicara Kedutaan Inggris mengatakan mereka tidak akan berkomentar soal masalah intelijen.
Laporan ini akan menambah ketegangan antara Israel dan AS yang selama ini terlibat perseteruan soal nuklir Iran dan wilayah Palestina.
Menteri Energi Israel Yuval Steinitz yang merupakan anggota kabinet keamanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengaku kecewa jika bocoran Snowden itu benar.
"Saya kira ini bukanlah rahasia besar, tapi ini jelas sesuatu yang seharusnya tidak terjadi, yang sangat mengecewakan. Sekarang kami sudah pasti akan mempertimbangkan untuk mengubah enskripsi," ujar Steinitz.
Dia melanjutkan, memang tabiat AS memata-matai semua negara, bahkan negara sahabat. Dalam bocoran Snowden sebelumnya, hubungan AS dengan banyak negara.
"Kami tahu Amerika memata-matai seluruh dunia, termasuk kami, dan negara sahabat lainnya. Tapi tetap saja, ini mengecewakan, karena telah berlangsung beberapa dekade, kami tidak pernah memata-matai atau mengumpulkan intelijen atau meretas AS," lanjut dia.
(den)