Jakarta, CNN Indonesia -- Jennifer Teege mengira dia sudah tahu semua kenyataan dalam hidupnya. Bahwa ibunya yang asal Jerman, meninggalkannya dalam usia 4 minggu dan ayah biologisnya, seorang Nigeria, telah membuatnya jadi satu-satunya anak berkulit hitam di sebuah area suburban di Munich, Jerman.
Belakangan, kebenaran lain pun muncul pada suatu Agustus yang hangat ketika Teege mengunjungi sebuah perpustakaan dan membaca buku berjudul "I Have to Love My Father, Don't I?". Teege pun kaget bukan kepalang.
Buku itu membuatnya mengetahui rahasia terbesar keluarganya. Di buku itu dia menemukan bahwa perempuan yang ada di sampul adalah ibu biologisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu sang ayah di judul buku itu adalah Amon Goeth, seorang Nazi yang sangat sadis, yang memimpin kamp konsentrasi Plaszow di Polandia. Sosok Goeth muncul dalam film "Schindler's List", diperankan oleh Ralph Fiennes.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (30/1), Teege kini menyadari bahwa dirinya, seorang Jerman berkulit hitam, yang kuliah di Israel dan berteman dengan keturunan korban Holocaust, dan kini hidup bahagia dengan keluarga dan sukses dalam kariernya, ternyata adalah cucu seorang 'monster'.
Goeth adalah sosok yang bertanggung jawab atas tewasnya 8.000 orang Yahudi. Kenyataan ini sungguh membuat Teege terguncang dan berjuang keras untuk menerima kenyataan itu.
Pada akhirnya, setelah berdamai dengan fakta itu, Teege menulis bukunya yang terbaru "My Grandfather Would Have Shot Me: A Black Woman Discovers Her Family's Nazi Past". Dia kemudian meninggalkan pekerjaannya di bidang periklanan dan berkeliling ke banyak tempat untuk menceritakan kisahnya.
Teege dilahirkan oleh ibunya saat masih remaja setelah diam-diam berhubungan dengan seorang pelajar asal Nigeria. Sang ibu kemudian menitipkan Teege di Salberg House, sebuah rumah penitipan bayi Katolik di suburban Munich.
Sang ibu, Monika Goeth yang kemudian berganti nama jadi Monika Hertwig menurut nama suaminya, beberapa kali mengunjungi putrinya di sana. Tapi pertemuan terakhir terjadi saat Teege sudah berusia 21 tahun. Monika tak pernah menceritakan 'rahasia' Nazi ini pada Teege. 17 tahun kemudian barulah Teege mengetahui kisah itu.
Goeth sendiri ditangkap dan diekstradisi ke Polandia untuk dihakimi oleh Supreme National Tribunal di Krakow antara 27 Agustus sampai 5 September 1946. Dia divonis bersalah untuk sejumlah kejahatan perang dan pembunuhan kejam, dan dijatuhi hukuman mati. Dia dieksekusi dengan digantung pada 13 September 1946, tak jauh dari lokasi kamp Plaszow.
(ded/ded)