Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang turis Skotlandia yang sedang berlibur di Koh Samui, Thailand, tewas diserang seekor gajah pada Senin (1/2).
Menurut keterangan pejabat setempat, pria berusia 36 tahun tersebut sedang menunggangi gajah jantan bersama puterinya menyusuri jalur yang sudah ditentukan dalam satu objek wisata.
Namun tiba-tiba gajah itu mengamuk dan menjatuhkan kedua turis tersebut bersama seorang pemandu wisata dari punggungnya. Pria itu terguling kemudian diseruduk berulang kali oleh gading gajah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puterinya yang berusia 16 tahun mengalami cedera ringan dan kini sedang dalam proses pemulihan di rumah sakit.
Gubernur Surat Thani, Wongsiri Promchana, mengatakan kepada
CNN bahwa kini polisi sedang menyelidiki operator objek wisata tersebut, Island Safari Tour, yang sebenarnya sudah mendapatkan izin untuk menjalankan program tur bersama gajah.
"Polisi harus menghukum seseorang. Kini, mereka sedang menyelidiki apakah insiden ini adalah kecelakaan atau dapat dihindari," ujar Promchana.
Seorang perwakilan dari Island Safari Tour mengonfirmasi bahwa ada satu turis tewas dan satu orang lainnya terluka pada salah satu jalurnya. Mereka sudah melakukan penyelidikan internal.
Juru bicara Kedutaan Besar Inggris di Thailand pun mengatakan, "Kami menawarkan bantuan untuk keluarga dari warga negara Inggris yang meninggal dalam insiden di Koh Samui, Thailand, dan kami terus berhubungan dengan otoritas lokal untuk mencari informasi lebih lanjut."
Sementara itu, media lokal Thailand mulai memberitakan mengenai spekulasi bahwa kecelakaan tersebut sebenarnya dapat dihindari.
Beberapa media mengutip pengakuan saksi mata yang mengatakan bahwa gajah tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda dalam periode liar. Pada masa tersebut, gajah akan mengalami peningkatan testosteron dan menunjukkan sikap sangat agresif.
Menanggapi spekulasi ini, Promcahana mengatakan bahwa dokter hewan sedang menyelidiki kemungkinan tersebut.
Direktur Yayasan Segitiga Emas Gajah, John Roberts, mengatakan bahwa kegagalan mendeteksi sikap hewan memang sering terjadi dalam industri wisata gajah.
"Jika seorang gajah memasuki periode liar, seharusnya hewan tersebut ditenangkan di hutan karena mereka akan sangat agresif. Ini merupakan gejala situasi di semua tempat gajah. Jika ada banyak gajah jantan, kalian membutuhkan banyak ruang," katanya.
Roberts juga mengatakan bahwa sais gajah terkadang gagal mendeteksi bahwa hewan binaannya sedang dalam periode liar atau manajer objek wisata memaksanya untuk tetap bekerja.
"Jika kalian tidak dapat mendeteksi gejalanya, mereka [gajah] akan sangat berbahaya," ucap Roberts.
Koh Samui memiliki lima kamp penampungan gajah. Dalam lahan seluas 225 kilometer ini, terdapat 63 ekor gajah.
Promchana mengatakan bahwa para pejabat akan bertemu pada Selasa (2/1) sore untuk membicarakan kematian turis ini dan apakah populasi gajah di Koh Samui terlalu tinggi.
(stu/stu)