Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan udara Amerika Serikat di timur Afghanistan mengenai stasiun radio ISIS, menewaskan 29 militan ISIS dan menghancurkan perangkat komputer untuk propaganda
online mereka.
Dilansir
CNN, serangan itu dilancarkan pada Senin malam di Provinsi Nangarhar, menurut Ataullah Khogyani, juru bicara gubernur. Khogyani mengatakan 29 orang yang bekerja di radio dan divisi
online ISIS tewas dalam serangan itu.
Sebelumnya, propaganda ISIS bisa didengar di stasiun radio di ibu kota Nangarhar, Jalalabad. Menurut Khogyani, serangan AS tidak hanya menghancurkan fasilitas radio ISIS, namun juga peralatan internet mereka.
Juru bicara pasukan AS di Afghanistan, Kolonel Michael Lawhorn, mengnfirmasi dua serangan kontraterorisme di Nangarhar. Namun ia tidak memberi rincian lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan lalu, Kementerian Luar Negeri AS menetapkan ISIS di Afghanistan dan Pakistan sebagai organisasi teroris. Ini menyebabkan perubahan soal keterlibatan pasukan AS. Secara khusus, itu berarti bahwa militer AS kini memiliki kekuatan hukum untuk menyerang target yang terkait dengan kelompok itu. Padahal, pemerintahan AS di bawah Barack Obama berkomitmen untuk mengurangi pasukan AS di Afghanistan.
Bertahun-tahun, Afghanistan menjadi basis berbagai kelompok radikal, seperti Taliban dan al-Qaidah. Sejak ISIS mengembangkan pengaruh mereka di luar Irak dan Suriah, kekuatan ISIS juga terus meningkat di Afghanistan.
(stu)