Pria Afghanistan Potong Hidung Istrinya

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 20 Jan 2016 17:47 WIB
Reza Gul terkulai di rumah sakit di Afghanistan sambil berharap dapat diterbangkan ke Turki untuk menjalani operasi setelah suaminya memotong hidungnya.
Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Reza Gul terkulai di rumah sakit di Afghanistan sambil berharap dapat diterbangkan ke Turki untuk menjalani operasi setelah suaminya memotong hidungnya dengan pisau.

Seperti diberitakan New York Times, insiden itu terjadi di Shar-Shar pada Minggu (17/1), sebuah desa miskin yang dikontrol Taliban di Provinsi Faryab.

Menurut dokter yang menangani Gul, Maroof Samar, kondisi perempuan berusia 20 tahun tersebut sangat kritis ketika pertama kali dibawa ke rumah sakit di Maimana. Namun kini, kondisinya sudah mulai stabil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gul dan suaminya, Muhammad Khan, menikah pada enam tahun silam. Selama itu pula, Khan dan keluarganya menyiksa Gul, mulai dari memukuli hingga memasungnya.
Menurut ibu Gul, Zarghona, Khan biasanya pergi ke Iran untuk bekerja. Saat kembali, Khan selalu menyiksa Gul, kemudian meninggalkannya bersama keluarga Khan.

"Orang kafir ini memotong hidung putri saya. Jika saya menangkapnya, saya akan memotongnya berkeping-keping," katanya.

Meskipun Gul membawa potongan hidungnya, peralatan di rumah sakit Afghanistan tak memadai untuk melakukan operasi penyatuan kembali.

Pemerintah akhirnya mengirimkan surat rujukan ke Kedutaan Besar Turki di Kabul agar dapat membantu mengatur perjalanan Gul ke negara tersebut untuk menjalani operasi dan perawatan.

Gul yang baru saja mendapatkan kartu identitas nasional pada Selasa (19/1) langsung mengurus pembuatan paspor agar dapat segera pergi.

Kasus Gul ini kembali menarik perhatian dunia pada kekerasan endemik terhadap perempuan di Afghanistan. Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak lama memang menyatakan bahwa Afghanistan merupakan negara paling buruk bagi perempuan.

Meskipun upaya pembentukan hukum perlindungan perempuan dan bantuan jutaan dolar dari Amerika Serikat terus mengucur, wanita di Afghanistan tetap saja menjadi sasaran kekerasan. Parahnya, para pelaku kekerasan sangat jarang diganjar hukuman.

Tak hanya fisik, penganiayaan secara mental juga kerap dirasakan perempuan Afghanistan.

Pada Minggu sore lalu, kata Zarghona, Khan baru saja berargumen dengan Gul karena Khan ingin menjadikan puteri dari pamannya yang baru berusia tujuh tahun sebagai tunangannya. Mereka berselisih paham.
Saat itulah Khan memotong hidung Gul. Awalnya, Khan dan abangnya berencana memboyong Gul menggunakan motor untuk kemudian membunuhnya.

Namun, berita mengenai penyerangan itu dengan cepat menyebar ke seluruh desa sehingga Khan langsung kabur.

"Saya kemudian pergi ke Taliban. Saya bertanya kepada mereka, 'Apakah ini Islam yang kami yakini? Hidung puteri saya dipotong, tapi kalian tidak melakukan apa-apa? Saya mau keadilan,'" tutur Zarghona.

Mendengar laporan tersebut, pasukan Taliban langsung bergerak. "Saya harap mereka menemukannya sebelum polisi," kata Zarghona.

Seorang petugas kepolisian, Yaqubi, mengatakan bahwa aparat mendengar selentingan bahwa Taliban sudah menangkap Khan dan kini berada di tahanan mereka.

"Saya tidak tahu apa yang akan dilakukan kepadanya, tapi kami akan mengikuti kasus ini dan membawanya ke pengadilan," katanya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER