China Desak Peserta Perundingan Damai Suriah Tulus

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 05 Feb 2016 06:02 WIB
Pemerintah China meminta semua pihak yang terlibat dalam perundingan damai untuk menyelesaikan krisis Suriah bersikap tulus agar perdamaian dapat dicapai.
China kini lebih melibatkan diri dalam langkah diplomatik untuk menyelesaikan masalah di Timur Tengah. (Ilustrasi/CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Beijing, CNN Indonesia -- China mendesak peserta perundingan damai Suriah memperlihatkan ketulusan setelah seorang utusa PBB menghentikan rencana penyelenggaraa pembicaraaan ini karena pasukan pemerintah Suriah semakin memukul pasukan pemberontak di Aleppo.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan perundingan damai tidak akan berjalan dengan mudah, tetapi China yakin ini adalah satu-satunya cara menyelesaikan masalah Rusia.

“Kami berharap seluruh pihak yang terlibat dalam perundingan damai bisa secara aktif melakukan langkah-langkah membangun rasa saling percaya, memperlihatkan ketulusan, siap membuat konsesi dan bekerjasama dengan utusan khusus PBB,” kata Lu dalam jumpa pers harian di Beijing, Kamis (4/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Rabu (3/2) Staffan de Mistura memutuskan untuk menghentikan perundingan di Jenewa selama tiga minggu. Ini adalah perundingan pertama dalam dua tahun terakhir untuk mengakhiri perang saudara Suriah.

De Mistura mengatakan memerlukan bantuan dari negara-negara asing yang mendukung kelompok yang saling bertikai. Negara itu terutama adalah Amerika Serikat dan Rusia.

China, anggota permanen Dewan Keamanan PBB, berulangkali meminta agar krisis Suriah dicapai melalui perundingan damai.

Meski China tergantung akan pasok minyak dari wilayah Timur Tengah, negara ini cenderung menyerahkan upaya diplomasi di wilayah itu pada anggota Dewan Keamanan lain seperti AS, Inggris, Perancis dan Rusia.

Tetapi Beijing berusaha untuk lebih terlibat, termasuk menerima kunjungan menteri luar negeri Suriah dan tokoh-tokoh oposisi negara itu. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER