Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Ceko dilaporkan membayarkan tebusan senilai US$6 juta atau lebih dari Rp81,6 miliar untuk membebaskan dua warga negaranya yang diculik militan di Pakistan.
Laporan ini diberitakan majalah
Respekt, Senin (8/2), yang mengutip sumber anonim di pemerintahan Ceko. Sebelumnya pemerintah Ceko berulangkali membantah dua warga negaranya dibebaskan setelah ditukar dengan lima tahanan teroris.
Ana Humpalova dan Antonie Chrastecka diculik di provinsi Balukistan yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran pada Maret 2013. Kedua mahasiswa jurusan psikologi berusia 24 tahun itu awalnya masuk ke Iran sebagai turis, namun dibawa ke Pakistan oleh seorang warga.
Dalam video yang muncul sesaat setelah penculikan itu, keduanya meminta pembebasan ilmuwan Pakistan Aafia Siddiqui yang ditahan di Amerika Serikat atas tuduhan terorisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dua tahun diculik, Perdana Menteri Bohuslav Sobotka mengumumkan kedua wanita tersebut dibebaskan dan kembali ke Praha pada 28 Maret 2015.
Menurut sumber Respekt, keputusan membayar tebusan dicapai secara mufakat dalam perundingan antara pejabat pemerintahan perdana menteri sebelumnya, Jini Rusnok.
"Perundingan itu tidak mudah, tapi pada akhirnya, tidak ada dari kami yang siap bertanggung jawab atas kematian dua wnaita itu," ujar sumber.
Sekembalinya ke Ceko, Chrastecka menjalani hidupnya dengan bekerja sebagai staf NGO di kota Kladno. Namun hal berbeda dialami oleh Humpalova yang memeluk agama Islam saat dalam penyanderaan.
Humpalova yang kini berjilbab disebut Respekt telah akrab dengan penculiknya dan berusaha kembali ke Pakistan. Wanita itu ditangkap saat mencoba menyeberangi perbatasan Turki dan dideportasi. Pemerintah Ceko khawatir Humpalova telah teradikalisasi dan menjadi ancaman keamanan.
Ini bukan kali pertama Ceko membebaskan warganya yang diculik dengan memenuhi permintaan pelaku. Tanggal 2 Februari lalu, menurut laporan Respekt, lima warga Ceko dibebaskan setelah diculik Juli lalu di Lebanon.
Pembebasan mereka disinyalir terkait dengan warga Lebanon yang ditahan di Praha.
Pemerintah Amerika Serikat melalui duta besarnya di Praha memprotes cara Ceko membebaskan warganya yang menurut dia akan semakin mendorong aksi "terorisme dan kriminalitas."
(den)