Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk pertama kalinya, Bank Donor Tinja Belanda dibuka di Leiden pada Selasa (9/2). Lembaga ini diharapkan dapat mengumpulkan tinja atau feses dari para donor untuk membasmi
colostridium difficile, bakteri yang menyebabkan infeksi di usus besar.
Mengacu pada laporan Pusat Medis Universitas Leiden (LUMC) yang dirujuk
Dutch News pekan ini,
colostridium difficile sudah menginfeksi sekitar 3.000 pasien setiap tahun. Kasus ini biasanya terjadi setelah pasien menjalani perawatan dengan antibiotik untuk penyakit lainnya.
Sementara kebanyakan pasien berangsur pulih secara normal, sekitar lima persen di antaranya mengalami infeksi. Perawatan paling efektif untuk menyembuhkan infeksi itu adalah dengan transplantasi tinja.
"Keefektifan dari transplantasi feses pada pasien dengan infeksi colostridium difficile sudah terbukti pada 2013. Sejak saat itu, perawatan ini sudah tercantum dalam pedoman nasional dan internasional," ujar profesor dari LUMC, Ed Kuijper.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tinja yang disumbangkan ke bank ini nantinya akan dipindai untuk mengobati penyakit dan tersedia bagi dokter dan rumah sakit di seluruh Belanda. LUMC juga mengadakan pelatihan bagi para doktor yang akan melakukan transplantasi tinja ini.
Dengan kasus
colostridium difficile yang diperkirakan akan terus bertambah, bank tinja ini mengharapkan banyak donasi dari orang sehat di sekitar wilayah Leiden.
Mengingat perawatan ini merupakan hal baru, Kuijper memahami jika orang akan lamban dalam menanggapinya.
"Ini memang belum kokoh seperti donor darah. Saya pikir, ini hanya masalah kebiasaan," katanya.
(den)