Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan upaya Rusia mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad mempertahankan kekuasannya tidak akan berhasil.
“Sekarang (Assad) telah mencari bantuan Rusia, yang akan gagal menyelamatkannya,” kata Al-Jubeir seperti dikutip Arab News, Ahad (14/2).
Al-Jubeir secara tegas meminta Moskow mengakhiri operasi udara melawan oposisi di Suriah. Rusia, sekutu paling dekat Assad disamping Iran, mulai melancarkan serangan udara pada September, mentargetkan terutama pemberontak yang didukung barat.
Para analis meyakini campur tangan Rusia di Suriah telah memberi Assad ‘kehidupan baru’ dan juga membuat barat khawatir akan hal ini. Namun, Al-Jubeir mengatakan bahwa “sulit bagi seorang pria di balik pembunuhan 300 ribu orang tak berdosa….untuk tetap bertahan dalam kekuasannya.
“Kejatuhan Assad hanya soal waktu……cepat atau lambat, rezim ini bakal runtuh, membuka jalan bagi Suriah baru tanpa Bashar Assad,” kata Al-Jubeir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
17 negara yang dikomandani Rusia dan Amerika Serikat, sepakat pada Jumat (122/2) untuk mencari “penghentian permusuhan” dalam tempo sepekan terhadap kota-kota yang telah terkepung.
Suara pengkritik mengatakan perjanjian ini bakal berjalan pincang lantaran tidak memasukkan “kelompok teroris” seperti ISIS dan Jabah Al-Nusra-kelompok yang berafiliasi pada Al-Qaidah, yang membuat Rusia terus melancarkan serangan udara kepada para jihadis.
Perjanjian ini disepakati diikuti serangan besar-besaran oleh serdadu Suriah yang didukung Rusia dan pasukan Iran di Aleppo, wilayah yang dikuasai pemberontak.