Dua Terdakwa Etnis Uighur Menolak Terlibat dalam Bom Bangkok

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 16 Feb 2016 15:42 WIB
Dua pria Uighur berkebangsaan China muncul di pengadilan militer Thailand dan menolak semua tuduhan keterlibatan mereka dalam bom Bangkok.
Dua pria Uighur berkebangsaan China muncul di pengadilan militer Thailand dan menolak semua tuduhan keterlibatan mereka dalam bom Bangkok. (Reuters/Chaiwat Subprasom)
Bangkok, CNN Indonesia -- Dua pria Uighur berkebangsaan China muncul di pengadilan militer Thailand dan menolak semua tuduhan keterlibatan mereka dalam bom Bangkok.

Pengeboman di sebuah kuil Hindu di lokasi padat kota Bangkok pada 17 Agustus tahun lalu menewaskan 20 orang, mayoritas orang asing termasuk seorang warga negara Indonesia.

“Saya Muslim yang tak bersalah,” ujar Yusufu Mieraili, salah seorang terdakwa. Mieraili meminta pengadilan untuk mempercepat proses peradilan, karena ia sudah mendekam di penjara selama enam bulan.
Mieraili dan Adem Karadag, yang juga dikenal sebagai Bilal Mohammed, tiba di pengadilan dengan diborgol dan mengenakan seragam penjara Thailand.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menghadapi sepuluh tuduhan, di antaranya pembunuhan, pembunuhan terencana, dan kepemilikan ilegal atas bahan peledak.

Polisi Thailand mengatakan keduanya telah mengaku terlibat dalam pengeboman.

Namun pengacara Karadag, Schoochart Kanpai, mengatakan bahwa kliennya tak pernah mengaku.

“Terdakwa nomor satu (Karadag) tidak mengembalikan kata-katanya. Ia tak pernah mengaku,” ujarnya di luar pengadilan kepada wartawan.

Schoochart mengatakan ia telah meminta pengadilan untuk meninjau tuduhan kliennya bahwa mereka disiksa selama ditahan.
Namun pemerintahan junta Thailand meragukan mereka disiksa.

Pengadilan selanjutnya dijadwalkan pada 20-22 April, kedua pihak akan meninjau bukti-bukti.

Tak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas bom Bangkok ini, namun otoritas mengatakan ini merupakan pembalasan atas pemberantasan perdagangan manusia oleh Thailand.

Namun beberapa ahli keamanan mengatakan bom itu merupakan pembalasan dari tindakan repatriasi Thailand terhadap 100 warga Uighur ke China.

Polisi telah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap 17 orang terkait bom Bangkok. Namun 15 orang lainnya masih dalam pencarian. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER