Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS merilis video detik-detik terakhir seorang pengebom asal Malaysia, Mohd Najib Hussein, sebelum tewas di Filipina Selatan.
Video tersebut dilansir melalui media propaganda ISIS berbahasa Rusia, Al Furat Media. Dalam video berdurasi 7 menit 40 detik tersebut, ISIS mengonfirmasi kematian Najib pada 16 Desember lalu.
Seperti dilansir
AsiaOne, Selasa (16/2), Najib merupakan salah satu dari 13 anggota Abu Sayyaf yang tewas dalam baku tembak dengan militer Filipina di Pulau Basilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria berusia 37 tahun tersebut merupakan lulusan teknik mesin yang memiliki toko buku di Universitas Malaya. Ia juga dikenal dengan nama Abu Anas al Muhajir atau Anas si Imigran.
Namun di Filipina, ia teridentifikasi sebagai salah satu pemimpin Khalifah, kelompok bendera hitam yang memiliki kaitan dengan Abu Sayyaf.
Video ini mencoba menggambarkan Najib sebagai seorang martir.
Adegan pertama dibuka dengan sekelompok militan Asia Tenggara membawa bendera ISIS di daerah hutan dan melafalkan janji setia mereka kepada kelompok militan pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi tersebut.
Suara narator kemudian terdengar mengatakan, "Abu Anas al Muhajir, salah satu pemuda berkeyakinan kuat dari Indonesia, tewas karena kekerasan."
Najib memang sempat dikaitkan dengan kelompok militan basis Indonesia, Jemaah Islamiyah. Narator tersebut kemudian menuturkan bahwa Najib pergi ke Filipina, di mana ia membentuk salah satu kelompok militan yang paling awal berbaiat kepada ISIS.
Video tersebut kemudian berlanjut dengan adegan seorang pemuda berlutut dan dieksekusi oleh pria bersenjata yang mengenakan topeng.
"Seperti Abu Anas yang selalu mengasihi umat percaya, ia juga selalu bertindak keras terhadap orang kafir. Ketika ia melihat bahwa menyatukan brigade dan kelompok di Filipina sebagai satu kewajiban, ia mencoba mengumpulkan sumpah Mujahidin dan menyatukan mereka di bawah satu pemimpin," tutur narator tersebut.
Adegan kemudian berganti dengan gambar foto profil Najib dengan keterangan, "Saudara Abu Anas al Muhajir, Pemimpin Brigade Ansar al Syariah."
Kamera lalu bergeser kembali ke arah sekelompok militan tersebut sebelum akhirnya berganti dengan adegan di medan perang. Video tersebut diyakini direkam dengan kamera ponsel.
Dalam video tersebut, tiga pria bersenjata terlihat menggunakan rompi atau seragam kamuflase. Suara baku tembak terdengar dari kejauhan.
Rekaman tersebut diyakini diambil saat baku tembak antara militan dan militer Filipina di tengah hutan.
"Sebelum mereka memutuskan untuk meningkatkan panggilan bertugas, beberapa orang munafik menginformasikan kepada tirani kafir dan membawa mereka ke markas Mujahidin," kata narator.
Sang narator menuturkan bahwa Najib memang tewas dalam perseteruan tersebut. Namun, mereka berhasil, "menewaskan puluhan musuh, menghancurkan mesin perang, dan helikopter."
Dalam adegan selanjutnya, terlihat jasad Najib dibopong oleh para kerabatnya. Kamera mendekat ke wajahnya. Seorang pria menyentuh wajahnya dengan tangan berlumuran darah sambil mengucap doa.
Menurut sumber intelijen, Najib kemudian meninggal dunia beberapa jam kemudian akibat luka tembak.
Najib diyakini merupakan tokoh kunci dari sel ISIS pimpinan seorang profesor dari Universiti Malaya, Mahmud Ahmad alias Abu Handzalah. Ia diyakini bersembunyi di markas Abu Sayyaf di selatan Filipina.
Dikenal sebagai tangan kanan Mahmud, Najib diyakini menjalankan pabrik Improvised Explosive Device, Small Medium Enterprise (IED SME) di Filipina. Ia kerap bersembunyi di markas Abu Sayyaf di Basilan dan Jolo.
Najib hijrah dari Malaysia bersama Mahmud dan beberapa tersangka teroris lain pada Juli 2014. Sejak saat itu, ia juga mempersiapkan jalan bagi empat militan Malaysia untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.
(stu/stu)