Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Suriah telah memberi akses ke tujuh wilayah terkepung kepada konvoi PBB untuk menyalurkan bantuan.
Utusan khusus PBB, Staffan de Mistura, mendapat sinyal hijau dalam dialog dengan Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moualem. Mistura mengatakan kali ini, PBB akan menguji komitmen Suriah dengan menyalurkan bantuan pada Rabu (17/2), namun tak memberi rincian lain.
Pertemuan keduanya di Damaskus berbarengan dengan gempuran masif tentara Suriah yang didukung serangan udara Rusia untuk merebut wilayah-wilayah dari tangan pemberontak. Padahal beberapa hari lagi, tepatnya pada Jumat besok, telah disepakati gencatan senjata di Suriah dalam perundingan di Munich.
Mistura mengatakan mereka mendiskusikan isu akses kemanusiaan ke wilayah yang dikepung oleh banyak pihak dalam perang sipil selama lima tahun di Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jelas adalah kewajiban pemerintah Suriah untuk mencapai semua orang Suriah di mana pun mereka dan mengizinkan PBB membawakan bantuan kemanusiaan,” kata Mistura dalam pernyataan. “Besok kita akan mengujinya.”
Sementara itu, pemerintah Suriah membalas komentar Mistura, dengan mengatakan kredibilitasnya sendiri harus diuji.
Media pemerintah Suriah mengutip sumber Kementerian Luar Negeri mengatakan Damaskus tidak akan mengizinkan Mistura berbicara soal menguji keseriusannya.
“Kenyataannya Soria Harms mengetes kredibilitas de Mistura yang telah mengkontradiksikan apa yang terjadi saat pertemuan dengan pemerintah Suriah,” ujar Kemenlu Suriah.
“Menyalurkan bantuan ke area yang dikepung teroris telah menjadi komitmen pemerintah terhadap warganya selama bertahun-tahun.”
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan Suriah telah menyetujui akses ke Deir al-Zor, Foua dan Kafraya di Idlib, Madaya, Zabadini, kafr Batna dan Mouadamiya al-Sham di pelosok Damasksus.
“Badan kemanusiaan dan rekan sedang mempersiapkan konvoi ke area tersebut, untuk berangkat sesegera mungkin dalam beberapa hari mendatang,” ujar OCHA.
Perundingan damai Suriah yang digagas PBB dijadwalkan dilanjutkan kembli di Jenewa pada 25 Februari, setelah putaran pertama ditangguhkan de Mistura awal bulan ini.
Jumat lalu, negara kekuatan dunia di Munich sepakat untuk menghentikan pertempuran dengan harapan ini bisa berpengaruh pada perundingan damai. Namun kesepakatan gencatan senjata ini tidak ditandatangani oleh pihak bertikai di Suriah.
(stu)