Jakarta, CNN Indonesia -- Truk-truk pembawa bantuan kemanusiaan akhirnya bisa memasuki lima wilayah yang dikepung di Suriah pada Rabu (17/2).
Pemerintah Suriah menyetujui akses terhadap tujuh area terkepung d Suriah setelah pembicaraan di Damaskus dengan utusan PBB pada Selasa.
PBB memperkirakan ada 486.700 orang di sekitar 15 area yang terkepung di Suriah, dan 4,6 juta orang di wilayah yang sulit diakses. Di beberapa wilayah, telah dilaporkan kematian akibat kelaparan dan malnutrisi parah.
Seratus truk berisi bantuan telah diberikan kepada sekitar 100 ribu orang, menurut PBB. Konvoi bantuan sementara itu mencapai Madaya, Zabadani, dan Mouadamiya al-Sham dekat Damaskus yang dikepung oleh pasukan pemerintah Suriah, serta desa-desa di al-Foua dan Kefraya di Provinsi Idlib, yang dikepung oleh pasukan pemberontak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah ada beberapa bantuan yang mencapai Madaya dan Zabadani tahun ini, namun jumlahnya tak menucukupi kebutuhan warga sipil yang tak bisa mendapat pasokan karena akses ditutup. Di Madaya yang dikepung pemerintah, beberapa waktu lalu bahkan tersebar video yang menunjukkan kelapadan yang diderita warga termasuk anak-anak dan orang tua.
Di Kota Deir al-Zor di timur Suriah, beberapa wilayah yang dikuasai oleh militan ISIS, laporan yang belum terverifikasi menyebut ada 20 orang yang tewas karena kelaparan.
Deir al-Zor merupakan satu dari tujuh wilayah yang akan dicapai oleh konvoi bantuan.
Perundingan damai terhambatOposisi Suriah mengatakan mereka tidak akan bernegosiasi dengan Damaskus hingga pengepungan oleh pemerintah dan sekutunya dihentikan. Isu ini menjadi salah satu hal yang membuat upaya perundingan damai di Jenewa awal bulan ini ditangguhkan.
Perundingan dijadwalkan akan dimulai kembali pada 25 Februari mendatang.
Di lapangan, pertempuran masih terus berlanjut. Di Daraya, tentara Suriah dan pasukan sekutunya terus melancarkan serangan untuk merebut kembalu kota dari tangan pemberontak.
Di Deraa, selatan Damaskus, jet tempur yang diyakini milik Rusia menggempur posisi pemberntak pada Rabu.
Milisi dari Brigade al-Tawid al-Janub yang tergabung dalam aliansi Southern Front, mengatakan pengeboman di Deraa—yang berada di tangan pemberontak selama tiga tahun terakhir—adalah yang paling masif dalam dua tahun.
(stu)