Jet AS Gempur Sarang ISIS di Libya, 41 Orang Tewas

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 19 Feb 2016 22:24 WIB
Serangan AS di Libya mengincar militan senior ISIS yang terlibat dalam dua penyerangan di Tunisia tahun lalu.
Ilustrasi serangan udara (Reuters/Ministry of Defence of the Russian Federation)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jet tempur Amerika Serikat menggempur wilayah barat kota Sabratha di Libya yang diyakini bercokol para militan ISIS pada Jumat dini hari waktu setempat (19/2). Sebanyak 41 orang tewas dalam serangan AS tersebut.

Diberitakan Reuters, juru bicara militer AS mengatakan bahwa serangan itu untuk mengincar militan senior ISIS asal Tunisia yang merupakan dalang serangan di Tunisia tahun lalu.

Walikota Sabratha, Hussein al-Thwadi, mengatakan kepada Reuters, jet AS menyerang pada pukul 3.30 pagi, menghancurkan bangunan di distrik Qasr Talil tempat para pekerja asing tinggal. Dia mengatakan 41 orang terbunuh dan enam lainnya terluka.
Pejabat keamanan Tunisia meyakini bahwa ada warga negara Tunisia yang bergabung dengan ISIS dan berlatih di kamp dekat Sabratha, tidak jauh dari perbatasan Tunisia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua serangan besar terjadi di Tunisia tahun lalu yang diklaim dilakukan oleh ISIS, yaitu di hotel kota Sousse dan di museum Tunis.

New York Times melaporkan bahwa serangan AS pada Jumat itu mengincar militan senior ISIS asal Tunisia bernama Noureddine Chouchane yang diyakini terlibat dalam dua penembakan di Tunisia.
Al-Thwadi yang telah mengunjungi lokasi serangan itu mengaku menemukan beberapa senjata di dalam gedung tersebut, namun tidak merinci lebih lanjut jenisnya. Beberapa warga Tunisia, Yordania dan dua wanita terdapat di antara korban tewas. Belum diketahui apakah serangan itu berhasil menewaskan Chouchane.

Sejak pemimpin Libya Muammar Gaddafi digulingkan tahun 2011, negara Afrika utara itu kian dilanda kekacauan dengan perebutan kekuasaan dua kubu di pemerintahan yang masing-masing didukung militan bersenjata.
ISIS juga mulai melebarkan sayap di Libya dengan menguasai kota Sirte serta menyerang berbagai kilang minyak.

Bantuan internasional ke Libya sulit didatangkan karena pemerintahan yang terpecah.

November tahun lalu, AS melancarkan serangan udara ke wilayah Derna di Libya untuk mengincar Abu Nabil atau yang dikenal juga dengan nama Wissam Najm al Zubaydi, komandan ISIS asal Irak. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER