Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Selatan mendesak Korea Utara menghentikan serangan pribadi kepada Presiden Park Geun-hye setelah Pyongyang menyebutnya “pelacur tua gila”.
“Kami mengekpresikan penyesalan mendalam terkait…serangan pribadi [Korea] Utara yang menargetkan kepala negara kami dengan bahasa yang rendah dan vulgar,” ujar kementerian unifikasi Korsel dalam sebuah pernyataan pada Minggu (21/2).
“[Korea] Utara harus…segera menghentikan serangan vulgar semacam itu,” lanjut kementerian itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rodong Sinmun, koran milik rezim Korut, pada Minggu pagi mengecam keras pemimpin Korsel karena mengupayakan sanksi yang lebih berat untuk Pyongyang menyusul uji coba nuklir dan rudal Korut.
Berita utama satu halaman penuh harian itu menggambarkan Park, 64, sebagai seorang “setan pembunuh” dan “wanita tua uzur” yang ingin menggulingkan rezim pemerintaham Korut dengan aksi-aksinya.
“Pelacur tua gila yang bernama Park Geun-hye ingin menumpuk penderitaan lebih lanjut rakyat kami, yang sudah menderita dari tragedi pembagian,” bunyi kalimat dalam artikel Rodong Sinmun.
Korut awal bulan ini meluncurkan satelit ke orbit, namun Korsel, Jepang dan Amerika Serikat melihat itu sebagai uji conba rudal jarak balistik yang dilarang di bawah resolusi PBB.
Peluncuran satelit itu dikecam luas, terutama setelah Korut juga dikritik usai melakukan uji coba nuklir pada Januari. Akibatnya, Park memutuskan menghentikan operasi pabrik di zona industri kerja sama kedua negara di Kaesong.
Di Kaesong, Korut, sekitar 126 perusahaan Korsel mempekerjakan sekitar 54 ribu warga Korut. Sejak dibuka pada 2004, Kaesong dianggap sebagai salah satu sumber pendapatan Korut.
Salah satu artikel Rodong juga menyebut Park sebagai orang “paling bodoh dari orang bodoh” karena penutupan Kaesong secara tiba-tiba akan mengguncang finansial Korsel.
“Manusia cacat, tak bermoral ini…tak pernah menunjukkan niat baik apa pun atas manusia lain begitu juga kepada rakyatnya,” tulis Rodong.
Korut memang sudah biasa menyerang Park secara personal karena Park mengambil sikap keras terhadap Korut.
Park sebelumnya pernah disebut sebagai "pelacur" yang bersemangat untuk menyenangkan Presiden AS Barack Obama, sekutu Korsel.
(stu)