Korut Tembakkan Artileri ke Laut, Terdengar Hingga ke Korsel

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 20 Feb 2016 15:53 WIB
Korea Utara menembakkan beberapa peluru artileri ke laut dekat perbatasan maritim yang disengketakan dengan Korea Selatan.
Korea Utara menembakkan beberapa peluru artileri ke laut dekat perbatasan maritim yang disengketakan dengan Korea Selatan. (Reuters/KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara menembakkan beberapa peluru artileri ke laut dekat perbatasan maritim yang disengketakan dengan Korea Selatan. Militer Korsel menilai tindakan Korut ini memicu peringatan keamanan di antara penduduk di pulau terdekat di Korea Selatan, meskipun peluru artileri itu tidak melintasi perbatasan Korsel.

Penembakan artileri Korut terdengar dari pulau Baengnyeong pada Sabtu (20/2) dan ditujukan ke arah barat laut wilayah pantai Korut. Penembakan artileri ini diduga merupakan salah satu bagian dari latihan militer Korut, menurut seorang pejabat kementerian pertahanan Korea Selatan yang meminta namanya tidak dipublikasikan.
Jika benar, maka latihan militer Korut itu berlangsung menjelang latihan militer tahunan bersama Korsel dan AS pada awal Maret mendatang. Korut selalu mengecam latihan militer yang dinilai sebagai persiapan perang, dan bersumpah akan membalas dendam.

Kantor Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan bahwa terdapat terdapat peluru artileri namun belum ada pergerakan lainnya dari militer Korut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wilayah penembakan dekat dengan lokasi tenggelamnya kapal angkatan laut Korea Selatan pada 2010. Korsel menyalahkan Korut atas insiden itu.
Pulau Baengnyeong terletak hanya beberapa kilometer dari perbatasan yang disengketakan Garis Batas Utara (NLL) dan kurang dari 20 km dari titik terdekat ke pantai Korea Utara.

Ketegangan politik terus meningkat di Semenanjung Korea menyusul uji coba bom nuklir Korut pada awal Januari lalu dan peluncuran satelit  pada 7 Februari lalu. Korsel dan sekutunya, Amerika Serikat menilai peluncuran itu merupakan uji coba rudal jarak jauh. Sementara, uji coba bom nuklir Korut juga dinilai pelanggaran berat resolusi Dewan Keamanan PBB.

Ketegangan politik kedua Korea juga meningkat ketika Korea Selatan menghentikan operasi Zona Industri Kaesong yang berisi ratusan pabrik Korsel namun berlokasi di Korut. Penutupan kompleks industri Kaesong membuat seluruh aktivitas 124 perusahaan Korea Selatan yang mempekerjakan sekitar 55 ribu warga Korea Utara otomatis terhenti.
Penutupan Kaesong juga menandakan berakhirnya satu-satunya kerja sama antara Korut dan Korsel setelah Perang Korea periode 1950-1953.

Korea Utara kemudian mengusir seluruh warga Korea Selatan dari kompleks industri Kaesong dan membekukan seluruh aset perusahaan yang beroperasi di sana, menyusul pengumuman Korsel untuk menutup zona industri bersama ini. Menurut Korut, langkah Korsel itu tak ubahnya sebuah "deklarasi perang."

Bagi Korea Utara, Kaesong, yang dibuka pada 2005, menyumbang pendapatan hingga US$110 juta dalam bentuk upah pekerja pada 2015. Besarnya pendapatan itu, menurut Korut sebanding dengan risiko bahwa warganya dapat terpengaruh kehidupan bebas dan makmur dari Korsel.

Namun, Pyongyang mengambil tindakan pencegahan dengan memilih sendiri para pekerja di Kaesong untuk memastikan para pekerja itu berinteraksi seminimal mungkin dengan manajer mereka yang berasal dari Korea Selatan. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER