Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Kuba, Raul Castro, meminta agar seluruh penduduknya bersatu padu dalam mengantisipasi wabah virus Zika yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk.
Castro juga memerintahkan sekitar 9.000 anggota pasukan militernya untuk membantu pemberantasan virus tersebut.
Hingga saat ini, belum ada penduduk Kuba yang terpapar virus Zika. Namun, sebagian besar penduduk di Amerika Latin dan kepulauan Karibia telah terpapar virus tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menduga kalau virus Zika akan mewabah di Amerika, kecuali di Kanada dan Cile.
"Sangat penting bagi penduduk di Kuba untuk mengantisipasi hal ini," kata Castro, seperti yang dikutip dari
Reuters pada Senin (22/2).
"Virus ini disebarkan oleh nyamuk yang dapat memengaruhi kondisi kehamilan seseorang," lanjutnya.
Jika pendudukan diminta mengantisipasi dari rumah dan lingkungan sekitar, maka ribuan anggota pasukan militer dikerahkan untuk mengantisipasi wilayah yang lebih luas, termasuk mengangkut penduduk yang diduga terpapar ke rumah sakit.
Dengan antisipasi tersebut, Castro berharap kalau penyebaran virus Zika dapat dicegah.
Rencana antisipasi ini sama dengan rencana antisipasi yang dilakukan pemerintahan Castro saat penanggulangan demam berdarah dan chikungunya.
Castro mengklaim, kalau pemerintahannya telah berhasil menanggulangi kedua wabah yang juga diakibatkan oleh nyamuk tersebut.
"Hingga saat ini belum ada penduduk yang terjangkit. Kemarin ada dua penduduk yang diduga terpapar, namun hasil tesnya negatif," kata salah satu petugas kesehatan di Kuba yang dirahasiakan namanya.
WHO menyatakan kalau virus Zika telah menyebar secara serius sejak 1 Februari 2016.
Virus Zika yang menjangkiti ibu hamil dapat membuat kondisi kesehatan bayinya melemah setelah dilahirkan, termasuk mengecilnya ukuran kepala yang berdampak pada tumbuh kembang anak.
(ard)