Jakarta, CNN Indonesia -- Israel menghancurkan rumah dua warga Palestina yang dituduh melakukan serangan terpisah. Menurut militer Israel pada Selasa (22/2), kedua orang itu menyebabkan lima orang tewas.
Penghancuran yang dilakukan tengah malam di Hebron, Tepi Barat, menargetkan rumah dua pria, terkait serangan pisau yang dilakukan pada 19 November dan penabrakan mobil dengan sengaja di ibu kota Israel, Tel Aviv, serta di persimpangan jalan di Tepi Barat.
Mohammed al-Harub dituduh melepas tembakan di persimpangan dekat permukiman Israel di Tepi Barat, lalu menabrakkan mobilnya ke pejalan kaki. Seorang warga Israel, seorang palestina dan seorang warga Amerika Serikat tewas dalam insiden tersebut.
Di hari yang sama, Raid Masalmeh menikam dua warga Israel hingga tewas di sebuah gedung perkantoran dan tempat parkir mobil di Tel Aviv.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelombang kekerasan antara Palestina dan Israel terus terjadi secara sporadis sejak Oktober tahun lalu.
Akibatnya, sebanyak 176 warga Palestina tewas oleh pasukan Israel, 27 warga Israel, serta seorang warga As dan seorang warga Eritria juga tewas.
Di bawah tekanan untuk menghentikan kekerasan ini, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mempercepat penghancuran rumah oleh pelaku penyerangan sebagai hukuman.
Kelompok hak asasi manusia tindakan itu menjadi hukuman kolektif, sebab keluarga penyerang dipaksa ikut menerima sanksi atas perbuatan orang lain.
(stu)