Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah korban tewas akibat topan Winston yang menghantam Fiji Sabtu pekan lalu terus bertambah hingga mencapai 42 jiwa. Namun, pemerintah sudah mulai dapat menyalurkan bantuan kepada korban lainnya.
Kini, ribuan orang masih berada di pusat evakuasi. Rumah mereka hancur diterjang angin dan air akibat badai terparah di Pasifik ini.
Menggunakan kapal, pada Selasa (23/2) tim tanggap gawat darurat dari Palang Merah Internasional sudah tiba di Pulau Koro, kepulauan terbesar ketujuh di Fiji yang terkena dampak paling parah.
Selain Pulau Koro, masih banyak kepulauan lain yang belum dapat terjangkau tim pembawa bantuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak tahu berapa banyak dermaga yang rusak di kepulauan ini dan apakah kapal pembawa bantuan dapat masuk," ujar juru bicara Care Australia, Dylan Quinnell, di ibukota Fiji, Suva, seperti dikutip
Reuters.
Kendati demikian, Australia dan Selandia Baru mengatakan bahwa mereka siap mengirimkan helikopter untuk membantu mencapai daerah yang belum terjangkau.
"Kami juga mengirimkan dua pesawat pengawas P3 Orion yang akan memantau kerusakan di kepulauan tersebut setiap harinya," ujar Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop di hadapan parlemen.
Sementara itu, Kementerian Agrikultur Fiji mengumumkan bahwa topan tersebut sudah menghancurkan hasil panen di berbagai pulau. Badan amal Save The Children mengatakan bahwa beberapa sekolah hancur atau sangat rusak.
Pekerja medis pun mengingatkan adanya potensi wabah virus Zika dan Dengue yang ditularkan melalui nyamuk. Binatang tersebut dapat bersarang di genangan air sisa topan.
(stu/stu)