Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat penumpang kecil yang hilang di Nepal telah ditemukan dalam keadaan hancur berkeping-keping, Rabu (24/2). Seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 21 orang meninggal dunia.
Pesawat jenis Twin Otter itu hilang kontak setelah delapan menit mengudara dalam penerbangan yang seharusnya berdurasi 19 menit dari Pokhara ke Jomsom di Himalaya.
"Pesawat itu hancur berkeping-keping. Tidak ada yang selamat," kata aparat, Bishwaraj Khadka, kepada Reuters dari Myagdi, kota terdekat dari lokasi kecelakaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat itu ditemukan setelah aparat mendapatkan pemberitahuan dari warga Myagdi yang mengaku melihat kobaran api dari hutan. Saat ditelusuri, ternyata api berasal dari pesawat maskapai Tara Air yang hilang.
Pesawat itu membawa 18 penumpang dan tiga kru, ujar juru bicara Tara Air, Bhim Rai. Dua di antara penumpang adalah warga asing, dari China dan Kuwait.
Penyebab kecelakaan belum diketahui. Rai mengatakan cuaca cerah pada Rabu pagi saat pesawat tinggal landas.
Dia melanjutkan, pesawat Twin Otter itu baru diimpor September lalu dari Kanada.
Wilayah terbang pesawat tersebut memang terkenal berbahaya karena merupakan dataran pegunungan, berangin dan dengan suhu dingin.
Sebelumnya tahun 2012, pesawat maskapai Agni Air yang terbang di rute yang sama juga jatuh, menewaskan 15 orang. Enam penumpang di pesawat itu selamat.
Saat itu ada masalah teknis yang membuat pesawat tidak bisa mendarat dengan normal di Jomsom sehingga pilot memutuskan putar balik ke Pokhara. Namun dalam perjalanan, pesawat jatuh ke tanah.
(den)