Clinton Menang Telak atas Sanders di Primer South Carolina

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 28 Feb 2016 12:48 WIB
Hillary Clinton menang telak atas Bernie Sanders dengan unggul hampir 50 persen suara di pemilu primer di South Carolina menjelang Super Tuesday.
Hillary Clinton menang telak atas Bernie Sanders dengan unggul hampir 50 persen suara di pemilu primer di South Carolina menjelang Super Tuesday. (Reuters/David Becker)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton menang telak atas rivalnya, Bernie Sanders dengan unggul hampir 50 persen suara di pemungutan suara primer di South Carolina menjelang Super Tuesday.

Dengan lebih dari 95 persen suara yang masuk, Clinton memimpin dengan selisih 48 poin dari Sanders pada Sabtu (27/2). Kemenangannya ini berbanding terbalik ketika Hillary kalah 28 poin dari Barack Obama pada pemilu 2008 lalu.

Mantan menteri luar negeri AS ini dinilai mendapat banyak dukungan di kalangan pemilih kulit hitam, memberinya keuntungan menjelang Super Tuesday, yaitu pemungutan suara dengan cara primer yang dilakukan serentak di 13 negara bagian dan satu teritori AS pada 1 Maret mendatang.
Meskipun dengan kemenangan ini Clinton belum mengamankan posisinya di Demokrat, mantan ibu negara ini diprediksi akan menjadi lawan yang kuat bagi Donald Trump, kandidat capres AS yang kerap memimpin berbagai jajak pendapat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berbalikan dengan apa yang sering Anda dengar, kita tidak perlu membuat Amerika hebat lagi, Amerika tidak pernah berhenti menjadi hebat," katanya kepada para pendukung di Columbia setelah menang. Pidatonya tersebut menyindir slogan Trump yang terkenal.

"Alih-alih membangun dinding, kita perlu meruntuhkan hambatan," kata Clinton, lagi-lagi menyinggung janji Trump yang akan membangun dinding besar di perbatasan dengan Meksiko untuk menghalau imigran.

Kekalahan Sanders ini semakin menguatkan posisi Clinton sebagai salah satu kandidat kuat dari Demokrat setelah sempat dikalahkan Sanders pada pemungutan suara di New Hamshire.
Di South Carolina, jajak pendapat menunjukkan Clinton menang besar dengan hampir setiap konstituen. Dia memenangkan 9 dari setiap 10 pemilih berkulit hitam, serta perempuan, laki-laki, masyarakat urban, pinggiran kota, pedesaan, maupun di kaum pemilih sangat liberal dan konservatif. Sanders memenangkan dukungan di kalangan pemilih antara usia 18 hingg 29 tahun berkulit putih.

Kemenangan Clinton di South Carolina ini menjadi kali ketiga dalam empat pemungutan suara kandidat Demokrat, memicu pertanyaan apakah Sanders, yang menjabat sebagai senator Vermont, akan dapat memperluas dukungannya yang selama ini berpusat di kaum liberal kulit putih.

Sanders, yang beraliran sosialis demokratis dan dianggap menghidupkan kembali sisi liberal Partai Demokrat sebelumnya mendapat dukungan luas dari para pemuda.

Dalam upaya menyerang Clinton pada sejumlah acara debat Demokrat, Sanders kerap mencibir program Clinton soal ketimpangan pendapatan dan fakta bahwa Clinton menerima dana dari Wall Street sebagai imbalan atas sejumlah pidatonya ketika tak lagi menjabat di pemerintahan.
Untuk mengamankan posisinya di Demokrat, Sanders membutuhkan kemenangan di sejumlah daerah selama beberapa pekan mendatang.

"Kesempatan tertutup dengan cepat untuk Bernie Sanders. Pergerakan kandidat adalah soal mementum dan semangat, dan kekalahan membuat memomentum itu hilang. Itu yang terjadi saat ini," ujar pakar Demokrat Chris Kofinis.

Sementara Sanders mengakui kekalahannya di South Carolina sejak malam hari. "Biar saya jelaskan malam ini. Kampanye baru saja dimulai. Kami meraih kemenangan yang menentukan di New Hampshire. Dia (Clinton) memenangkan kemenangan yang menentukan di South Carolina. Sekarang kami bersaing di Super Tuesday," kata Sanders dalam pernyataannya. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER