Australia Mulai Lunakkan Sanksi terhadap Iran

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2016 16:30 WIB
Australia meringankan sanksi terhadap Iran setelah PBB mengonfirmasi bahwa Teheran sudah mengambil langkah konkret untuk mengurangi program nuklirnya.
Hubungan Amerika Serikat dan Iran kembali memanas ketika Iran tetap mengembangkan kemampuan militernya dan memamerkan rudal terbarunya. (Reuters/farsnews.com/Handout)
Jakarta, CNN Indonesia -- Australia mengikuti jejak para negara kekuatan besar untuk meringankan sanksi terhadap Iran pada Rabu (2/3), setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa mengonfirmasi bahwa Teheran sudah mengambil langkah konkret mengurangi program nuklirnya.

Di bawah keputusan baru pemerintah Australia ini, pebisnis tak harus lagi meminta izin untuk transaksi lebih dari A$20 ribu atau setara Rp192,1 juta yang melibatkan entitas dari Iran.

Meskipun sanksi akibat program nuklir mulai dilonggarkan, Australia masih akan menerapkan sanksi non-nuklir.
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, sanksi yang masih akan diberlakukan termasuk pembatasan transfer proliferasi barang-barang sensitif, embargo senjata dan rudal balistik. Seperti dilansir Reuters, sanksi terhadap sejumlah orang dan entitas juga masih akan diberlakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lembaga pengawas anti-pencucian uang Australia, AUSTRAC, berharap ada laporan terhadap entitas dan semua transaksinya yang melalui negara-negara pihak ketiga menuju Iran dan Korea Utara. Australia juga menjatuhkan sanksi terhadap Korut karena program nuklirnya.

AUSTRAC mengatakan bahwa semua transaksi ke dua negara tersebut harus dimasukkan ke dalam kategori berisiko tinggi.

Selama ini, Iran selalu menyangkal bahwa program nuklirnya dikembangkan untuk membuat bom atom. Berbagai negara mulai menjatuhkan sanksi terhadap Iran karena pengembangan program nuklirnya. Australia sendiri mulai menjatuhkan sanksi pada 2008.
Namun tahun lalu, beberapa negara besar dan Iran menyetujui kesepakatan nuklir Iran yang menetapkan bahwa Teheran harus mengurangi kegiatan nuklirnya sampai batas tertentu dengan timbal balik pencabutan sanksi.

AS dan beberapa negara lain kemudian mulai mencabut sanksinya dalam sektor perbankan, baja, hingga pengiriman barang ke Iran sejak Januari lalu.

Namun, hubungan Amerika Serikat dan Iran kembali memanas ketika Iran tetap mengembangkan kemampuan militernya dan memamerkan rudal terbarunya.

Washington kemudian menjatuhkan sanksi kepada individu-individu dan bisnis yang terlibat dalam program tersebut pada bulan lalu. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER