Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Malaysia pada Rabu (2/3) menyita 159 kilogram gading gajah seharga US$382.200 atau setara Rp5 miliar yang diselundupkan oleh penumpang Vietnam di bandara Kuala Lumpur.
Pihak bea cukai mengatakan bahwa penyitaan 159 kilogram gading ini terjadi dalam dua tahap. Pada Sabtu (27/2), dua warga Vietnam ditangkap karena membawa 101 kilogram gading.
Setelah itu, otoritas kembali menemukan satu tas berisi 58 kilogram gading di bandara. Otoritas meyakini bahwa tas tersebut merupakan milik salah satu penumpang Vietnam yang sebelumnya terbang dari Ethiopia menuju Hanoi.
Hingga kini, pihak otoritas masih memburu tersangka ketiga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok pemerhati lingkungan, Traffic, mengatakan bahwa penangkapan ini mengungkap metode baru penyelundupan gading.
"Kebanyakan biasanya dikirim secara tradisional melalui laut. Ini benar-benar menunjukkan bahwa penyelundup mulai menggunakan metode lain," ujar manajer program Traffic untuk Asia Tenggara, Kanitha Krishnasamy.
Perdagangan gading internasional sudah dilarang sejak 1989 menyusul laporan mengenai berkurangnya populasi gajah di Afrika dari jutaan pada pertengahan Abad 20 menjadi sekitar 600 ribu spesies di akhir 1980-an.
Namun, kelompok-kelompok kriminal masih saja melakukan perdagangan secara ilegal karena banyaknya permintaan, terutama dari wilayah Asia. China merupakan pasar besar gading gajah.
Di beberapa belahan Asia, gading dan bagian tubuh lain dari gajah masih dijadikan hadiah untuk hiasan atau jimat, juga obat tradisional.
(ama)