Dubes Malaysia: Tak Ada Pengaruh Mahathir Hengkang dari UMNO

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2016 17:11 WIB
Dubes Malaysia untuk Indonesia, Zahrain Mohamed Hashim menilai pengunduran diri Mahathir Mohamad dari UMNO tidak berpengaruh terhadap politik Malaysia.
Dubes Malaysia untuk Indonesia, Zahrain Mohamed Hashim menilai pengunduran diri Mahathir Mohamad dari UMNO tidak berpengaruh terhadap politik Malaysia. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Zahrain Mohamed Hashim menilai pengunduran diri mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad dari partai berkuasa, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) tidak memberikan pengaruh apapun dalam perpolitikan Malaysia.

Zahrain memaparkan bahwa sebelum hengkang dari UMNO, Mahathir tidak memiliki jabatan penting di partai itu, sehingga pengunduran dirinya tidak akan memberikan pengaruh terhadap partai.

"Saya lihat tidak ada pengaruhnya, karena dia retired politician. Dia tidak ada posisi apa-apa di UMNO, hanya retired president [UMNO] dan mantan perdana menteri," ujar Zahrain ketika dihubungi CNN Indonesia.com pada Selasa (1/3).
Zahrain menyinggung bahwa Mahathir memiliki catatan keluar dari UMNO sebelumnya. Pada 2008 lalu, Mahathir pernah mengundurkan diri karena tidak sejalan dengan mantan perdana menteri Abdullah Ahmad Badawi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zahrain mencontohkan bahwa kondisi UMNO tetap stabil ketika dalam masa kepemimpinan Mahathir, dia memecat mantan wakil presiden UMNO sekaligus wakil perdana menteri, Anwar Ibrahim.

"Ketika Mahathir memecat Pak Anwar pun, baik-baik saja, tidak ada apa-apa," ujarnya.

Saat Mahathir mengundurkan diri dari UMNO pada 2008 lalu, UMNO kehilangan 2/3 mayoritas suara di parlemen. Ketika ditanya apakah hal serupa akan terulang lagi dalam pemilu mendatang, Zahrain memaparkan bahwa hal tersebut murni merupakan selera rakyat.
"Itu proses demokrasi, [kelompok] oposisi menang sesuai selera rakyat [saat itu]. Dan UMNO tetap bentuk pemerintahan," tutur Zahrain.

"Saat itu pun tidak ada gejolak, [UMNO] masih kokoh, masih utuh, masih dalam [berpartisipasi] election," ujarnya menambahkan.

Zahrain juga menyerahkan sepenuhnya kepada para anggota UMNO jika ada yang ingin mengikuti jejak Mahathir untuk keluar dari UMNO.

"Itu hak pribadi anggota. Tapi seharusnya anggota setia kepada partai, bukan kepada individu," katanya.

Zahrain juga menyinggung alasan Mahathir keluar dari UMNO karena menuduh partai itu menjadi sarang korupsi dan menutupi tindak korupsi yang dilakukan Perdana Menteri Najib Razak.

"Tuduhan korupsi itu tidak ada bukti, tidak berazas. Hanya kata-kata, hanya cakapan. Attorney General [Jaksa Agung] saja sudah melepaskan Najib," ujarnya.

Sementara soal laporan media Amerika Serikat, Wall Street Journal (WSJ) pada Selasa (1/3) yang menyebutkan Najib menerima dana investasi negara lebih dari US$1 miliar (Rp13,35 triliun) melalui rekening pribadinya, Zahrain menolak memberikan komentar.
"Kita hormati proses undang-undang di Malaysia dan biarkan mereka yang dipertanggungjawabkan oleh kedaulatan Malaysia bekerja. Menjatuhkan pemimpin yang dipilih melalui proses demokrasi itu kan cara haram, cara ilegal," tuturnya menambahkan.

Mahathir merupakan pemimpin terlama Malaysia dan tetap menjadi tokoh yang sangat dihormati dan berpengaruh dalam perpolitikan Malaysia.

Mahathir mengundurkan diri pada Senin (29/2) karena menilai partai itu penuh praktik korupsi. Mahathir membantah bahwa pengunduran dirinya terjadi karena kecewa terhadap putranya, Mukhriz Mahathir, yang tidak menjabat sebagai perdana menteri. Awal bulan ini, Mukhriz mengundurkan diri sebagai kepala menteri Kedah.

Menyebut UMNO "tak dapat diperbaiki," Mahathir menyatakan dia mencoba untuk menemukan alasan untuk tetap di UMNO, namun kesabarannya terhenti ketika mantan wakil perdana menteri Muhyiddin Yassin diskors dari partai.

Mahathir juga menambahkan bahwa dia tidak akan mendirikan partai baru atau bergabung pihak lain. Mahathir juga berjanji akan kembali ke UMNO jika "[partai] itu dihidupkan kembali".

Dalam beberapa bulan terakhir, Mahathir menjadi kritikus yang paling tajam terhadap pemerintahan Najib, utamanya terkait skandal lembaga investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang sarat utang. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER