Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga investasi negara milik pemerintah Malaysia, 1Malaysia Development Berhad (1MDB) kembali menampik memberikan dana ke rekening pribadi Perdana Menteri Najib Razak. Bantahan 1MDB ini menyusul laporan media Amerika Serikat,
Wall Street Journal (WSJ) bahwa Najib menerima lebih dari US$1 miliar atau senilai Rp13,35 triliun dari 1MDB.
"1MDB secara konsisten menyatakan bahwa kami tidak memberikan dana apa pun ke rekening pribadi Perdana Menteri," bunyi pernyataan 1MDB yang diterima
CNN Indonesia.com pada Selasa (1/3).
Dalam pernyataan tersebut, 1MDB kembali menjelaskan bahwa tuduhan itu telah ditanyakan tidak benar oleh sejumlah pihak berwenang Malaysia, seperti Komisi Anti-Koruspi Malaysia, Jaksa Agung Malaysia, dan dalam berbagai publikasi internasional terkemuka. Sejumlah lembaga itu telah mengkonfirmasi bahwa dana itu berasal dari Arab Saudi.
"Meski begitu,
WSJ terus mengulang tuduhan yang sama yang terbukti tidak benar," bunyi pernyataan dari 1MDB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1MDB menekankan bahwa setiap laporan
WSJ terkait tuduhan korupsi Najib tidak disertai bukti untuk mendukung klaim mereka. "[Mereka] hanya melakukan pembenaran bahwa serangan mereka yang terus-menerus merupakan informasi yang, mereka klaim, didapatkan dari sumber anonim," kata 1MDB.
Menurut 1MDB, ketergantungan
WSJ kepada sejumlah sumber anonim dalam pemberitaan mereka, yang mungkin ada atau mungkin tidak ada, mengkhianati standar jurnalistik dasar.
1MDB juga menyebutkan bahwa
WSJ tidak melakukan pelaporan yang seimbang.
Laporan adanya aliran dana lebih dari US$1 miliar ke rekening Najib disampaikan
WSJ pada Senin (29/2), mengutip informasi dari sumber penyidik Malaysia. Sumber
WSJ mengatakan, jumlah ini sudah termasuk dalam US$681 juta yang dituduhkan telah masuk ke rekening Najib sebelumnya.
Penyidik dari dua negara yang tidak disebutkan namanya membenarkan dana US$681 juta itu telah dikembalikan, namun mereka meyakini dana tersebut berasal dari 1MDB yang ditransfer ke rekening Najib melalui jalur yang kompleks, bukan hibah dari Saudi.
Penyelidikan kasus ini melibatkan aparat di Malaysia, Amerika Serikat, Swiss, Singapura, Hong Kong dan Abu Dhabi.
Sumber yang dekat dengan penyelidikan ini kepada
WSJ mengatakan uang tersebut dikirimkan ke rekening Najib melalui jejaring transaksi dan dengan bantuan mantan pejabat di Abu Dhabi, negara yang memiliki kaitan erat dengan 1MDB.
Seharusnya dana ini masuk ke perusahaan negara Abu Dhabi yang bernama hampir mirip, yaitu Aabar Investments PJS, tanpa embel-embel "Ltd". Dari perusahaan swasta ini, dana US$681 juta itu mengalir ke beberapa perusahaan lainnya sebelum berakhir di rekening pribadi Najib.
Dana itu masuk ke rekening Najib tahun 2013. Dua sumber
WSJ mengatakan, ada aliran dana lainnya yang mengalir tahun 2011 dan 2012, menjadikan total US$1 miliar ada di rekening perdana menteri Malaysia itu.
1MDB sebelumnya pernah merilis pernyataannya pada 19 Februari lalu dan mengatakan mereka "tidak pernah membayarkan dana ke rekening pribadi perdana menteri."
(ama/stu)