Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang turis Amerika Serikat dan sedikitnya sembilan lainnya terluka dalam serangan penikaman oleh seorang bersenjata asal Palestina di Tel Aviv, Israel. Serangan ini terjadi hanya beberapa kilometer dari lokasi pertemuan bilateral yang dihadiri Wakil Presiden AS, Joe Biden.
Serangan itu terjadi pada Selasa (8/3) di daerah pelabuhan Jaffa yang populer di kalangan turis. Perusahaan jasa pelayanan ambulans, Magen David Adom menyatakan empat orang mengalami luka parah akibat serangan ini.
"Seorang teroris, seorang penduduk ilegal yang datang dari suatu tempat di wilayah Palestina, datang ke Jaffa dan berlari di sepanjang pantai. Saat itu, dia melakukan penikaman tanpa pandang bulu," ujar Walikota Tel Aviv, Ron Huldai kepada
Army Radio.
Huldai memaparkan penyerang kemudian berhasil dibekuk dan ditembak mati oleh seorang perwira polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan ini terjadi bertepatan dengan kunjungan Biden ke Israel selama dua hari untuk bertemu dengan mantan presiden Israel, Shimon Peres di Jaffa.
Pada hari yang sama, setidaknya tiga serangan lain yang dilakukan oleh warga Palestina.
Di Yerusalem, seorang warga Palestina menembaki polisi Israel di jalan yang ramai. Insiden ini melukai dua petugas, sebelum akhirnya sang pelaku ditembak mati.
Seorang wanita Palestina berusia 50 tahun juga mencoba menusuk petugas polisi Israel. Wanita ini juga ditembak mati.
Di Petah Tikva, pinggiran Tel Aviv, seorang warga Palestina memasuki toko dan menikam seorang warga Israel. Korban yang terluka dan pemilik toko bersama-sama melawan balik sang penyerang menggunakan pisau yang sama.
Juru bicara kepolisian setempat kemudian memaparkan bahwa sang penyerang akhirnya tewas karena mengalami luka parah.
Sejak Oktober lalu, aksi penusukan, penikaman, penembakan dan tabrakan mobil kerap dilakukan warga Palestina terhadap warga Israel. Fenomena ini telah menewaskan 28 warga Israel dan dua warga AS.
Sementara, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 177 warga Palestina, sebanyak 119 di antaranya merupakan para penyerang, menurut klaim Israel. Sementara, sebagian lainnya ditembak mati dalam aksi protes yang berujung ricuh.
Bentrokan antara warga Palestina dengan Israel marak terjadi sejak Israel kian membatasi akses umat Muslim ke wilayah Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berdiri.
Masalah ini dibahas sebagai fokus khusus dalam Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI yang baru saja diselenggarakan di Jakarta.
(ama)