Menhan Israel Tuding Iran Bangun Jaringan Teror Internasional

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 25 Feb 2016 19:20 WIB
Menhan Israel, Moshe Yaalon, mengecam Iran karena membangun jaringan teror internasional yang berpotensi menyerang berbagai tempat, termasuk Eropa dan AS.
Menurut Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon, Iran merupakan sumbu dari poros berbahaya yang terdiri dari Baghdad, Beirut, Damaskus, Sanaa, dan kota lainnya di kawasan tersebut. (Reuters/Michael Dalder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon, menuduh Iran membangun jaringan teror internasional yang berpotensi menyerang berbagai tempat, termasuk Eropa dan Amerika Serikat.

Jaringan teror yang dimaksud Yaalon adalah Korps Penjaga Revolusi Iran (IRGC). Kelompok ini dituduh sudah membangun "sleeper cells" atau sel tidur yang dapat diperintah kapanpun untuk menyerang daerah lain.

"Rezim Iran melalui IRGC membangun kompleks infrastruktur teror, termasuk sel tidur yang menimbun senjata, data intelijen, operasi dan siap untuk beraksi sesuai perintah, termasuk di Eropa dan Amerika," ujar Yaalon pada Rabu (24/2) setelah bertemu dengan Siprus di Nicosia, seperti dikutip The Telegraph.
Menurut Yaalon, Iran merupakan sumbu dari poros berbahaya yang terdiri dari Baghdad, Beirut, Damaskus, Sanaa, dan kota lainnya di kawasan tersebut. Yaalon mengatakan bahwa upaya pembentukan poros itu berhasil digagalkan oleh Siprus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Juni 2015, Siprus membui anggota Hizbullah warga negara Libanon-Kanada setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan menimbun sembilan ton amonium nitrat bahan peledak yang akan digunakan untuk menyerang kepentingan Israel di luar negeri.

Pada 2012, otoritas Siprus juga menahan anggota Hizbullah warga negara Swedia-Libanon yang terlibat dalam plot penyerangan turis Israel.

Pernyataan ini dilontarkan oleh Yaalon setelah Duta Besar Iran untuk Libanon, Mohammad Fathali, mengumumkan bahwa Teheran akan mendukung protes kekerasan dan serangan di Israel dengan membayar ratusan dolar kepada keluarga Palestina yang tewas.
"Keputusan itu termasuk memberikan US$7 ribu kepada semua keluarga martir intifada di Yerusalem," ucap Fathali di Beirut.

Fathali juga mengatakan bahwa Iran akan memberikan US$30 ribu bagi semua keluarga Palestina yang rumahnya dihancurkan sebagai akibat dari kekerasan tersebut. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER