Jakarta, CNN Indonesia -- Pejabat Komite Revolusi Houthi Yousef al-Feshi meminta Iran untuk tidak mencampuri konflik di Yaman. Pernyataan ini dilontarkan Feshi menyusul pernyataan seorang jenderal Iran yang menyarankan Teheran mungkin mengirim penasihat militer untuk membantu pasukan Houthi melawan koalisi Teluk Arab.
Pernyataan Houthi yang keras kepada Iran semacam ini jarang terjadi, karena kelompok pemberontak Yaman itu merupakan sekutu Teheran. Bahkan, mencuat berbagai dugaan bahwa Iran kerap memberikan bantuan kepada Houthi untuk menahan gempuran serangan Arab Saudi yang berupaya mengembalikan kekuasaan Presiden Yaman, Abdu-Rabbu Mansour Hadi.
"Para pejabat di Republik Islam Iran harus diam dan mengesampingkan agenda untuk mengeksploitasi Yaman," ujar Feshi dalam tulisannya di akun media sosial Facebook.
Feshi dilaporkan sangat dekat dengan pemimpin Houthi, Abdel-Malek al-Houthi. Pernyataan Feshi ini juga bertepatan dengan kunjungan delegasi Houthi ke Saudi untuk membahas solusi perang Yaman yang telah menewaskan sekitar 6.000 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada Selasa, Brigadir Jenderal Masoud Jazayeri, wakil kepala staf angkatan bersenjata Iran, menyarankan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita
Tasnim bahwa Iran mungkin mendukung Houthi dengan cara serupa sebagaimana Iran mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Suriah.
Sinyal baik solusi perang Yaman juga terlihat dari kesepakatan antara Saudi dan Houthi untuk melakukan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di perbatasan. Tujuh warga Yaman yang ditahan Saudi akan ditukarkan dengan pembebasan seorang letnan Saudi, Kopral Jaber al-Kaabi.
Kesepakatan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan menjadi kemajuan yang signifikan antar pihak yang bertikai, utamanya setelah Saudi memimpin intervensi militer terhadap Houthi hampir setahun lalu.
Intervensi ini dipicu oleh terusirnya Presiden Abdu-Rabbu Mansour Hadi dari ibu kota Sanaa oleh Houthi yang didukung Iran.
Intervensi militer Saudi juga membuat Houthi meluncurkan sejumlah serangan balasan di sepanjang perbatasan Yaman dan Saudi di bagian utara.
Higga kini, Houthi masih menguasai ibu kota Sanaa.
(ama)