Ratusan Ribu Demonstran Desak Presiden Brasil Mundur

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2016 12:12 WIB
Ratusan ribu warga Brasil membanjiri sejumlah ruas jalan berdemonstrasi untuk mendesak Presiden Dilma Rousseff mundur dari jabatannya.
Ratusan ribu warga Brasil membanjiri sejumlah ruas jalan berdemonstrasi untuk mendesak Presiden Dilma Rousseff mundur dari jabatannya. (Reuters/Ueslei Marcelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan ribu warga Brasil membanjiri sejumlah ruas jalan pada akhir pekan untuk meluncurkan demonstrasi terbesar yang pernah terjadi di Brasil demi mendesak Presiden Dilma Rousseff mundur dari jabatannya. Banyaknya massa demonstran menunjukkan meningkatnya kemarahan rakyat terhadap pemerintahan Rousseff dan mendesak Kongres untuk mendakwa pemimpin beraliran sayap kiri itu.

Demonstrasi yang digelar pada Minggu (13/3) merupakan yang terbaru dalam gelombang unjuk rasa anti-pemerintah sejak akhir tahun lalu. Pemerintah Brasil dinilai sempat kehilangan kepercayaan masyarakat, namun simpati publik kepada pemerintah mulai kembali menguat sejak penyelidikan kasus korupsi kini menyeret sejumlah pejabat yang dikenal dekat dengan Rousseff.

Demonstran berbaris memenuhi jalan-jalan dari kota hutan Manaus di Amazon hingga ke Sao Paulo yang merupakan kawasan pusat bisnis dan ibu kota Brasilia. Para demonstran menuntut Rousseff mundur dan mendesak para anggota parlemen untuk mendukung proses pemakzulan Rousseff.
Polisi memperkirakan aksi demonstrasi terjadi serempak di lebih dari 150 kota, dan diikuti oleh lebih dari 3 juta warga Brasil. Meski demikian, sejumlah perkiraan polisi sebelumnya terbukti kerap dibesar-besarkan. Perusahaan jajak pendapat, Datafolha memperkirakan hanya 500 ribu demonstran berunjuk rasa di Sao Paulo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di jalan yang dipenuhi gedung pencakar langit di Avenue Paulista di Sao Paulo, lautan demonstran mengenakan warna nasional Brasil, kuning dan hijau sembari meneriakkan "Dilma mundur" dan melambaikan spanduk yang bertuliskan "Hentikan korupsi" diiringi musik kencang.

"Negara ini lelah akan Dilma dan Partai Pekerja-nya," kata Isaias Jose Santana, 47, seorang pekerja industri, di tengah suasana demonstrasi yang tak ubahnya bagai karnaval.
"Mereka membuat kami percaya bahwa partai berlaku jujur ​​dan memerintah bagi rakyat. Tapi mereka memerintah demi keuntungan mereka sendiri," ujarnya.

Banyak warga menyalahkan Rousseff atas resesi ekonomi terburuk dalam 25 tahun. Jajak pendapat menunjukkan lebih dari setengah rakyat Brasil mendukung pemakzulan presiden yang terpilih kembali untuk masa jabatan kedua selama empat tahun pada 2014 lalu.

Rousseff bersikeras bahwa dia tidak akan berhenti. Pemimpin beraliran sayap kiri itu menghadapi tekanan berkelanjutan karena anjloknya harga komoditas selama satu dekade.

Menjelang demonstrasi, ketegangan meningkat ketika jaksa Sao Paulo meminta penangkapan mantan presiden sebelumnya sekaligus mentor Rousseff, Luiz Inácio Lula da Silva, atas tuduhan pencucian uang. Hakim masih mempertimbangkan apakah akan mengabulkan permintaan ini atau tidak.
Seperti aksi protes sebelumnya, unjuk rasa kali ini dipimpin oleh warga kelas menengah Brasil yang marah atas dugaan meningkatnya korupsi di pemerintahan Rousseff. Tidak ada laporan soal aksi kekerasan dalam demontrasi ini.

Sementara kaum menengah ke bawah Brasil, yang mendukung Partai Pekerja yang berkuasa tidak mengikuti demontrasi ini. Namun, dukungan mereka kepada Rousseff pun mulai memudar.

"Pemerintahan ini telah membantu banyak orang membeli rumah, mobil dan perangkat elektronik, tapi kami masih saja tak memiliki asuransi kesehatan, akses pendidikan dan sanitasi dasar," tutur Paulo Santos, seorang pramusaji.

Banyak pengunjuk rasa menyuarakan dukungan untuk Sergio Moro, hakim yang menangani penyelidikan jaringan politik dalam kasus penyuapan perusahaan minyak milik negara, Petrobas. Sejumlah taktik tanpa kompromi yang dilakukan Moro dikritik pemerintah.

Dalam unjuk rasa itu, beberapa demonstran bahkan mengusung spanduk bertuliskan "Kita semua Moro."
Para demonstran juga menyebut sejumlah pejabat yang terseret kasus korupsi, termasuk rival Rousseff, dalam menyuarakan rasa frustrasi mereka akan praktik korupsi yang marak dilakukan pejabat berkuasa.

Skandal korupsi juga membuat hubungan Rousseff dengan mitra koalisi utamanya, Gerakan Partai Demokrat Brasil (PMDB) merenggang. Dalam konvensi nasional pada Sabtu (12/3), PMDB menyatakan akan mempertimbangkan dalam waktu sebulan apakah akan memisahkan diri dari pemerintah.

Jika Rousseff diberhentikan oleh Kongres, maka pemimpin PMDB, Wakil Presiden Michel Temer, akan mengambil alih tampuk kepemimpinan. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER