Clinton dan Sanders Kompak Sebut Trump Perusak Amerika

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2016 14:30 WIB
Kandidat calon presiden Partai Demokrat kompak menyebut Trump sebagai perusak Amerika karena memicu perpecahan dan kekerasan di antara masyarakat negara itu.
Kandidat calon presiden Partai Demokrat kompak menyebut Trump sebagai perusak Amerika Serikat karena memicu perpecahan dan kekerasan di antara masyarakat negara itu. (Reuters/Javier Galeano)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat kompak menyebut Donald Trump sebagai perusak Amerika Serikat karena memicu perpecahan dan kekerasan di antara masyarakat negara itu.

Berbicara di acara Town Hall pada Minggu malam (13/3), Clinton menyebut Trump sebagai seorang yang "fanatik" dan memicu "kebakaran politik." Sementara Sanders menyebut Trump sebagai "pembohong."

Komentar ini disampaikan Sanders dan Clinton untuk mengomentari berbagai pernyataan Trump yang kontroversial, terutama terhadap warga minoritas di AS. Kalimatnya membuat panas telinga warga imigran Meksiko hingga umat Islam di AS.
"Jelas Donald Trump melakukan kampanye yang membuat warga Amerika memusuhi satu sama lain. Dia menggunakan kebencian dan ketakutan," kata Clinton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kau tidak bisa membuat Amerika hebat lagi dengan merusak semua hal yang membuat Amerika hebat," lanjut Clinton, menyinggung jargon kampanye Trump "Make America Great Again."

Clinton berbicara bergantian dengan Sanders dalam acara yang diadakan oleh CNN dan stasiun televisi asal Maryland, TV One, di Ohio State University, dua hari sebelum pemilihan primer di lima negara bagian.

"Saya terpaksa mengatakan ini karena saya tidak suka merendahkan pejabat publik, tapi Donald Trump adalah seorang pembohong," kata Sanders.

Salah satu kejadian yang memicu kecaman dari Clinton dan Sanders adalah saat seorang pendukung Trump memukul pemrotes dalam sebuah kampanye. Trump saat itu mengatakan siap membayari semua ongkos pengadilan bagi pendukungnya tersebut.
Sanders mengatakan, tindakan Trump itu malah akan "memicu kekerasan."

"Saya berharap Trump menurunkan ketegangan dan mengatakan pada para pendukungnya bahwa kekerasan tidak bisa diterima dalam proses politik Amerika," kata Sanders.

Kampanye Trump selalu dipenuhi dengan intrik, terutama karena demonstran selalu datang ke ajang itu. Kampanye di Chicago pekan lalu sempat dibatalkan karena massa anti-Trump berhasil masuk ke gedung dan memicu kericuhan.

Trump menuding para pendukung Sanders berada di balik kericuhan itu dan Senator Vermont itu harus bertanggung jawab. Menjawab tudingan itu, Sanders mengaku berlepas diri dari insiden itu.

"Jutaan orang memilih saya. Jika saya bertanggung jawab atas apa yang dilakukan semua orang yang memilih saya, maka kehidupan saya akan sulit," ujar Sanders.

Sementara Clinton bersikeras bahwa dia adalah kandidat terbaik yang mampu mengalahkan Trump dalam pemilu November mendatang. Dia juga mengatakan, banyak pemimpin negara lain yang mendukungnya untuk mengalahkan Trump.
"Beberapa pemimpin negara bertanya apakah mereka bisa membantu saya untuk menghentikan Donald Trump," kata Clinton. Di antara pemimpin negara yang secara terbuka mendukung Clinton untuk mengalahkan Trump adalah Perdana Menteri Italia Matteo Renzi.

Jajak pendapat oleh The Wall Street Journal dan NBC menunjukkan Clinton akan memenangkan tiga negara bagian pada primer Selasa waktu setempat.

Prediksi CNN, Clinton akan memiliki 1.244 delegasi, sementara Sanders hanya 574 delegasi dalam konvensi untuk menentukan calon presiden Demokrat. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER