Jakarta, CNN Indonesia -- Pengarang buku "Humans of New York", Brandon Stanton, akhirnya menulis surat terbuka kepada Donald Trump. Penulis yang selama ini tak pernah buka suara mengenai pemilu Amerika Serikat ini menyatakan bahwa Trump adalah sosok yang penuh kebencian.
Di awal suratnya, Stanton menjabarkan bahwa ia tidak pernah mau menyentuh ranah politik karena tak ingin mengambil risiko merusak niat baik para kandidat dengan memihak dalam pemilu yang sarat konten ini.
"Bersama dengan jutaan warga Amerika, kini saya sadar bahwa melawan Anda bukan lagi keputusan politik. Ini adalah keputusan moral," tulisnya melalui laman Facebook resmi dari
Humans of New York pada Senin (14/3).
Stanton lantas menjabarkan mengapa ia akhirnya memutuskan untuk menuliskan surat kepada Trump ini di laman Humans of New York, situs yang kini menjadi wadah untuk memperkenalkan kesenian dan kemanusiaan di negara bagian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjabarkan semua perilaku Trump yang rasis, memuja kekerasan, bahkan berjanji membayar biaya hukum bagi pendukungnya jika melakukan kekerasan atas namanya.
Stanton juga mengaku memperhatikan semua gerak-gerik Trump ketika dia dengan girangnya menceritakan rencana eksekusi Muslim dengan peluru yang sudah dicelupkan ke darah babi. Stanton juga mencermati pernyataan soal Islam membenci AS.
"Saya seorang jurnalis, Tuan Trump. Selama dua tahun terakhir saya melakukan wawancara intensif dengan ratusan Muslim secara acak di jalan-jalan Iran, Irak, dan Pakistan. Saya juga mewawancarai ratusan pengungsi Suriah dan Irak di tujuh negara berbeda. Saya dapat memastikan bahwa orang yang penuh kebencian adalah Anda," tutur Stanton.
Fotografer yang masuk dalam daftar "30 Under 30 World Changers" versi majalah
Times ini akhirnya menegaskan bahwa masyarakat tidak akan membiarkan Trump mengubah citranya menjadi "pemersatu."
"Anda bukan pemersatu. Anda tidak presidensial. Anda bukan korban dari kemarahan yang selama ini Anda bakar sendiri. Anda adalah pria yang menciptakan prasangka dan kekerasan untuk mencapai kekuatan pribadi. Meskipun perkataan Anda pasti akan berubah dalam beberapa bulan lagi, Anda akan tetap menjadi diri Anda sendiri," kata Stanton menutup surat tersebut.
Surat terbuka Stanton ini disukai oleh banyak pengguna
Facebook. Dalam sebelas jam, jumlah "jempol" yang diberikan bagi surat ini mencapai 1,3 juta, termasuk dari Hillary Clinton, bakal capres kubu Demokrat.
Gelombang protes bukan hanya datang dari Stanton, tapi juga sekelompok perempuan yang tergabung dalam Our Principles PAC. Kelompok yang terdiri dari staf tinggi mantan pesaing Trump dari Partai Republik, Jeb Bush, ini baru saja meluncurkan video iklan yang menampilkan beberapa perempuan membacakan komentar tajam Trump mengenai wanita.
(stu/stu)