Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia mengimbau warga negara Indonesia di Turki untuk selalu waspada dan berhati-hati menyusul serangkaian serangan bom di ibu kota Turki, Ankara dalam beberapa bulan terakhir.
Pada pertengahan Februari lalu, bom yang dipasang di mobil meledak di dekat area gedung pemerintahan di Ankara, menewaskan 28 orang dan melukai 60 lainnya. Serangan yang teranyar, bom mobil meletus kawasan Kızılay, Ankara, pada Ahad (13/3), menyebabkan 37 orang tewas dan 125 orang terluka.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir menyatakan Indonesia melalui KBRI di Ankara dan KJRI Istanbul terus memonitor perkembangan yang terjadi di Turki.
"Kita juga terus mengingatkan wni untuk selalu waspada, hati hati dan menjaga diri, khususnya menghindari tempat tempat yang kiranya dapat menjadi target," ujar Arrmanatha ketika dihubungi CNN Indonesia.com pada Jumat (18/3).
Dalam pernyataan Kemenlu RI yang dirilis pada awal pekan ini, KBRI Ankara belum mendapat informasi adanya korban WNI, namun akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Turki untuk mendapatkan informasi lebih jauh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan KBRI Ankara, terdapat 1.553 WNI di Turki yang sebagian besar bekerja di sebagai pekerja profesional dan mahasiswa.
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa warga negara Indonesia yang memerlukan informasi dapat menghubungi nomor KBRI Ankara, yakni +905321352298 dan +905338120760.
(ama)