Pentingnya Pelobi Yahudi AIPAC dalam Pemilu Presiden AS 2016

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mar 2016 19:54 WIB
Meski AIPAC tidak berkontribusi langsung terhadap pencalonan kandidat capres AS kelompok ini dapat menggunakan pengaruh mereka untuk mendapatkan donor.
Hillary Clinton menjadi satu-satunya bakal capres dari Partai Demokrat yang berpidato dalam AIPAC tahun ini, karena Bernie Sanders menolak hadir. (Reuters/Joshua Roberts)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah nama penting dalam politik Amerika Serikat menghadiri konferensi kebijakan tahunan American Israel Public Affairs Committee (AIPAC), sebuah badan lobi kepentingan Israel di Amerika Serikat pekan ini. Di antara yang hadir termasuk Wakil Presiden Joe Biden, Pemimpin Mayoritas di DPR Kevin McCarthy (Partai Republik) dan Ketua DPR Paul Ryan.

Pada dasarnya, siapa pun yang memegang kekuasaan atau ingin memegang kekuasaan di Amerika Serikat akan menghadiri konferensi yang digelar di Washington ini. Tak terkecuali, para kandidat calon presiden, baik dari Partai Republik maupun Demokrat.
Donald Trump, yang selama ini terkenal dengan kampenyenya yang spontan dan kontroversial, bahkan untuk pertama kalinya berpidato dengan menggunakan teks dalam konferensi ini.

Satu-satunya kandidat capres AS yang tak hadir dalam konferensi AIPAC adalah Bernie Sanders, yang keturunan Yahudi, dengan alasan bentrok dengan jadwal kampanyenya di Utah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AIPAC didirikan sejak 1963 dan saat ini dipimpin oleh Lilian Pinkus. Organisasi para pelobi yang terdiri dari para politisi dan tokoh Yahudi ini dibentuk untuk memperkuat hubungan antara AS dan Israel, termasuk dalam pembuatan kebijakan yang menguntungkan pemerintah Tel Aviv.
Lalu, apa pentingnya badan pelobi Israel terbesar ini dalam politik AS?

Menurut laporan Fortune pada Senin (21/3), AIPAC, seperti juga badan pelobi Israel lainnya secara umum, terhubung secara longgar dengan Political Action Committee (PAC), organisasi yang berisi para kontributor dan pendonor dana untuk menggelar kampanye baik untuk mendukung maupun menentang pencalonan kandidat, inisiatif pemungutan suara dan undang-undang.

Kelompok ini memiliki salah satu upaya lobi yang paling canggih dalam perpolitikan AS, dengan pelobi profesional yang mampu melobi para pejabat Kongres AS untuk melindungi kepentingan Israel. Organisasi ini memiliki perwakilan di seluruh penjuru AS yang dapat melobi anggota Kongres dari distrik asal mereka.
Meski AIPAC tidak berkontribusi langsung terhadap pencalonan kandidat capres AS, dan tidak juga memberikan dana kepada PAC yang mendukung pencalonan masing-masing capres, AIPAC dapat menggunakan pengaruh mereka untuk mendapatkan donor yang bersedia menyumbangkan dananya untuk kampanye pencalonan.

Dalam siklus kampanye 2016 saja, tercatat sebanyak US$7.168.396 disumbangkan untuk kampanye federal dari sejumlah individu pro-Israel dan berbagai PAC, menurut data dari Open Secrets. Sementara pada siklus kampanye 2012, sebanyak US$15.102.201 disumbangkan dari kelompok tersebut.

Jika dibandingkan dengan pelobi Arab-Amerika atau Palestina-Amerika, AIPAC merupakan organisasi yang sangat besar, baik dalam bentuk aliran dana di dalamnya maupun ukuran organisasi dan pengaruhnya. Sejumlah organisasi pelobi Yahudi lainnya, seperti J Street dan Jewish Voice for Peace yang muncul belakangan ini sangat kecil pengaruhnya dibandingkan dengan AIPAC.
Sehingga, jika seorang pejabat Kongres menerima telepon dari pelobi AIPAC, dia dan konstituennya tidak berpikir bahwa mereka mendukung hubungan dengan Israel. Mereka hanya berpikir mereka akan mendapatkan suara dengan lobi politik yang menguntungkan. Namun, jika pejabat Kongres menolak lobi dari AIPAC, mereka akan mendapatkan musuh politik yang kuat.

Itulah mengapa menghadiri konferensi AIPAC dianggap sebagai hal yang penting bagi kandidat calon presiden AS. Itu pula sebabnya ketidakhadiran Bernie Sanders dalam konferensi ini menuai perbincangan yang besar di AS. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER