Ledakan di Brussels, Presiden Perancis Adakan Rapat Mendadak

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mar 2016 17:56 WIB
Presiden Perancis, Francois Hollande, mengadakan rapat mendadak dengan beberapa menteri senior pasca rangkaian ledakan di Brussels, Belgia.
Presiden Perancis, Francois Hollande, mengadakan rapat mendadak dengan beberapa menteri senior pasca rangkaian ledakan di Brussels, Belgia, pada Selasa (22/3) pagi waktu setempat. (Reuters/Gonzalo Fuentes)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Perancis, Francois Hollande, mengadakan rapat mendadak dengan beberapa menteri senior pasca rangkaian ledakan di Brussels, Belgia, pada Selasa (22/3) pagi waktu setempat.

Menurut keterangan dari kantor kepresidenan Perancis, jajaran kabinet yang turut hadir dalam rapat tersebut adalah Perdana Menteri, Manuel Valls; Menteri Dalam Negeri, Bernard Cazeneuve; dan Menteri Pertahanan, Jean-Yves Le Drian.

Seperti dilansir Reuters, Cazeneuve mengatakan bahwa Perancis akan menerjunkan 1.600 personel polisi tambahan di jalur transportasi publik dan daerah perbatasan dengan Belgia.
Rangkaian serangan di Belgia tersebut dimulai dengan dua ledakan di Bandara Zaventem, Brussels. Media lokal melaporkan setidaknya 13 orang tewas dan 35 lainnya terluka. Berselang tak sampai satu jam, ledakan kembali terjadi di Stasiun Metro Maelbeek yang terletak hanya 14 kilometer dari Zaventem dan menewaskan setidaknya 10 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua insiden beruntun ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah aparat keamanan menangkap salah satu tersangka pelaku serangan teror Paris, Salah Abdeslam, di Brussels pada Jumat (18/3) lalu.

Abdeslam merupakan satu-satunya tersangka serangan Paris yang berhasil ditangkap dalam keadaan hidup. Pengacara Abdeslam mengatakan bahwa kliennya akan bekerja sama dengan penyidik kepolisian dan memberikan informasi berharga tentang jaringan militan di balik serangan yang menewaskan 130 orang itu.

Kini, kepolisian juga sudah menaikkan tingkat keamanan untuk mencegah serangan balas dendam di kedua ibu kota negara yang berjarak 315 kilometer dengan perbatasan terbuka tersebut.
Tak hanya Perancis, Inggris juga meningkatkan keamanannya pasca rangkaian serangan di Brussels ini. Kepolisian Inggris meningkatkan kehadirannya di beberapa lokasi kunci, termasuk pusat-pusat transportasi.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, David Cameron, juga mengatakan bahwa negaranya siap melakukan apapun untuk membantu Brussels.

"Saya terkejut dan sangat prihatin dengan kejadian di Brussels. Kami akan melakukan apapun untuk membantu," ujar Cameron melalui akun Twitter pribadinya tak lama setelah ledakan terjadi. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER