Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan masyarakat Kurdi berkumpul di Diyarbakir, tenggara Turki, untuk merayakan festival musim semi Newroz di bawah penjagaan ketat.
Mereka yang mengahadiri perayaan itu pada Senin (21/3) di geledah oleh polisi, mengingat perayaan ini terjadi di tengah tingginya tensi pemerintah Turki dan kelompok kiri Turki menyusul rangkaian bom di Istanbul dan Ankara. Wilayah tenggara Turki sendiri didiami oleh mayoritas warga Kurdi dan merupakan basis dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dicap Ankara sebagai teroris.
Beberapa orang mengibarkan bendera PKK dan memegang poster pemimpin PKK yang dipenjara, Abdullah Ocalan, sambil berteriak "Kami akan menang dengan melawan!” "Hidup Ocalan!” dan "PKK adalah rakyat, PKK di sini!" melalui pengeras suara.
Dalam pernyataan yang dibacakan pada festival tahun lalu, Ocalan mengatakan pemberontakan PKK 30 tahun silam tak dapat “dilanjutkan” dan mendesak diadakannya kongres untuk meletakkan senjata mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi setelah itu, usai genjatan senjata 2,5 tahun dengan pemerintah, pertempuran yang lebih besar dari pada tahun 1990 kembali terjadi dan ratusan orang tewas di daerah tenggara.
Pada Senin, pihak berwenang Turki mencabut jam malam agar Newroz dirayakan di daerah Kaynartepe, Diyarbakir. Tetapi, polisi memberlakukan penjagaan ketat dan memeriksa kendaraan dan identitas di hotel dan kafe.
Menteri Dalam Negeri Turki, Efkan Ala, pada Minggu mengatakan kekhawtairan keamanan meningkat setelah terjadinya pemboman di Ankara dan Istanbul yang menewaskan lebih dari 80 orang sepanjang tahun ini.
Beberapa pemboman dilakukan oleh militan Kurdi yang berhubungan dengan PKK, meskipun pemboman yang menewaskan empat orang di Istanbul pada Sabtu merupakan serangan ISIS.
Ala mengatakan, sekitar 200 ribu anggota pasukan akan menjaga keamanan selama festival Newroz, yang juga di rayakan di Iran dan Asia Tengah.
Lebih dari 40 ribu orang tewas setelah PKK meluncurkan pemberontakan pada 1984. PKK ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa.
(stu)