ISIS Gunakan Bom 'Biangnya Setan' untuk Serang Brussels

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Mar 2016 12:57 WIB
Bom induk setan sangat mudah dibuat menggunakan cairan-cairan kimia yang banyak terdapat pada produk pembersih.
Bom induk setan sangat mudah dibuat menggunakan cairan-cairan kimia yang banyak terdapat pada produk pembersih. (Reuters/Evan Lamos/EurActiv)
Jakarta, CNN Indonesia -- Simpatisan ISIS diketahui menggunakan bom yang dijuluki "biangnya setan" dalam serangan di bandara dan stasiun Brussels, Belgia, yang menewaskan 31 orang. Bom ini dipilih oleh ISIS karena mudah dibuat menggunakan bahan-bahan kimia yang dijual bebas di banyak negara.

Hal ini diketahui dalam penggeledahan polisi di apartemen para tersangka di bandara Zaventem. Apartemen yang terletak hanya 15 menit berkendara menuju bandara itu diketahui posisinya berkat kesaksian supir taksi yang mengantarkan para pelaku.

Dikutip Reuters, Jumat (25/3), bangunan yang tengah direnovasi itu merupakan tempat paling tepat untuk meracik bom berbahan kimia. Pasalnya, bau bahan kimia yang menyengat akan tersamarkan oleh aroma cat dan thinner dalam pekerjaan konstruksi.
"Bahkan jika seseorang mencurigainya, mereka bisa mengatakan bahan-bahan itu untuk keperluan renovasi," kata Hassan Abid, pejabat pemerintahan setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apartemen di lantai lima distrik Schaerbeek itu baru disewa lima bulan oleh dua pelaku bom bunuh diri, kakak beradik Khalid dan Brahim El Bakraoui.

Dalam penggeledahan, polisi menemukan satu tas berisi penuh paku dan baut, dan serbuk putih sebagai bahan dasar peledak yang dikenal dengan nama triaseton triperoksida atau TATP seberat total 15 kg.

TATP bisa dibuat menggunakan bahan-bahan murah, yang juga ditemukan di apartemen pelaku, yaitu pembersih pipa dan penghapus cat kuku atau aseton sebanyak 150 liter. Polisi juga menemukan 30 liter air beroksigen dan detonator.

Mudah meledak

TATP adalah bahan peledak yang sangat rapuh, ditemukan oleh seorang ahli kimia asal Jerman di abad ke-19. Para pejuang Palestina yang bereksperimen dengan bahan kimia ini pada tahun 1980-an menyebutnya "biangnya setan" karena TATP sangat mudah meledak dengan sundutan rokok, korek api, atau panas yang tinggi.
Bahan peledak ini menjadi favorit simpatisan ISIS karena sangat mudah dan murah membuatnya. Dalam serangan di Paris November lalu yang menewaskan 130 orang, para pelaku bom bunuh diri juga diketahui menggunakan peledak jenis ini.

Bahan-bahan pembuat TATP bisa ditemukan di swalayan. Di antaranya adalah aseton yang ditemukan di cairan pembersih, hidrogen peroksida di pemutih kayu, dan asam sulfur dalam cairan pembersih pipa yang tersumbat. Salah satu swalayan bahan bangunan di Brussels menghargai bahan-bahan ini hanya 40 euro, kurang dari Rp500 ribu.

TATP bisa dipampatkan di dalam sabuk peledak yang diisi dengan paku, baut, gotri atau benda tajam lainnya, untuk memaksimalkan daya hancur.

Bom jenis ini tidak terdeteksi di pemindai bandara, membuat aparat hanya mengandalkan anjing pelacak. Sayangnya, di bandara Brussels tidak banyak anjing pelacak sehingga tas berisi TATP milik pelaku bisa bebas masuk ke dalamnya.
Ehud Keinan, ilmuwan asal Israel yang telah menghabiskan 35 tahun mempelajari TATP mengatakan, serbuk ini dengan bobot hanya 4 kg sudah mampu menyebabkan kehancuran seperti di Brussels.

"Bom ini sangat mudah dibuat, tidak seperti bom konvensional. Tidak perlu menjadi bagian dari organisasi besar atau latihan untuk membuatnya," kata Keinan.

TATP juga digunakan dalam berbagai serangan teror sebelumnya, salah satunya adalah pengeboman di London pada 7 Juli 2005 yang menewaskan 52 orang dan melukai lebih dari 700 lainnya.

Dibuat dalam skala industri

Di Suriah dan Irak, ISIS membuat bom ini dalam skala industri, berdasarkan laporan lembaga Conflict Armament Research.

Tahun 2014 Uni Eropa mengesahkan peraturan baru agar negara-negara di benua itu membatasi penjualan bahan kimia untuk membuat peledak, dalam beberapa tempat bahkan memerlukan pemeriksaan identitas untuk mendapatkannya.
Namun di Perancis, bahan dasar peledak seperti hidrogen peroksida yang terdapat di cairan pembersih kolam renang dijual bebas. Pembersih cat kuku juga bisa dibeli dalam jumlah besar.

Untuk pembatasan pembelian di toko kimia, hal ini sangat mudah diakali.

"Jika datang ke apotek di Brussels, Anda bisa membeli 50 ml aseton. Jika Anda pergi ke ratusan apotek, anda bisa dapat banyak," kata Peter Newport, kepala Asosiasi Bisnis Kimia Inggris.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER