Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan ribu anak-anak di Yaman menghadapi kekurangan gizi yang mengancam jiwa dan jutaan kekurangan akses kesehatan atau air bersih selama konflik selama terakhir.
UNICEF pada Selasa (29/3) mengatakan semua pihak yang bertikai "secara eksponensial meningkatkan” risiko anak-anak menjadi tentara—dengan 848 kasus, termasuk anak-anak berumur 10 tahun dipaksa berperang.
Ketegangan saat ini terlihat mereda antara Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman utara, dan pasukan yang dipimpin Arab setelah satu tahun berperang. Sejak Maret tahun lalu, PBB mencatat lebih dari 6.200 orang tewas, jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.
"Rata-rata, setiap harinya enam anak-anak tewas atau terluka," menurut UNCIEF dalam dalam laporan berjudul ”Chilhood on the Brink". UNICEF mengonfirmasi sekitar 934 anak tewas dan 1.356 terluka, tapi mengatakan bahwa "ini hanya puncak gunung es.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Layanan [kebutuhan] dasar dan infrastruktur di Yaman berada di ambang kehancuran," kata UNICEF, mencatat serangan ke sekolah, rumah sakit, sistem air dan sanitasi.
PBB mengatakan pihak yang bertikai menyetujui gencatan senjata yang akan dimulai 10 April dan perundingan damai pada 18 April.
Hampir 22 provinsi di Yaman di ambang kelaparan dan lebih dari 13 juta orang membutuhkan bantuan makanan, kata Program Pangan Dunia PBB (WFP) pekan lalu.
UNICEF mengirimkan pasokan nutrisi dan vaksin campak, polio dan penyakit anak lainnya, meski ini saja tidak cukup.
Laporan UNICEF juga mengungkap sekitar 320 ribu anak-anak berisiko kekurangan gizi akut, yang rentan terhadap infeksi pernapasan yang mematikan, pneumonia dan penyakit yang terbawa air.
Hampir 10 juta anak membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Kekurangan gizi kronis dapat emnghambat pertumbuhan dan perkembangan.
"UNICEF memperkirakan hampir 10 ribu anak dibawah lima tahun mungkin telah meninggal pada tahun lalu akibat penyakit tidak dapat dicegah," menurut UNICEF, mengutip tingkat vaksinasi rendah dan penurunan dalam pengobatan.
(stu)