Calonkan Warganya Jadi Sekjen PBB, Bulgaria Harap Dukungan RI

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 30 Mar 2016 16:46 WIB
Pemerintah Bulgaria berharap mendapatkan dukungan dari Indonesia dalam pencalonan Irina Bokova sebagai Sekretaris Jenderal PBB berikutnya.
Menteri Luar Negeri Bulgaria, Daniel Mitov, dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP Marsudi, membicarakan beberapa isu dalam pertemuan bilateral pada Rabu (30/3), termasuk kerja sama menanggulangi terorisme, ekstremisme, dan kejahatan lintas negara. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Bulgaria berharap mendapatkan dukungan dari Indonesia dalam pencalonan Irina Bokova sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB, berikutnya. Warga negara Bulgaria tersebut kini masih menjabat sebagai Direktur Jenderal UNESCO.

“Saya menginformasikan kepada Menteri Retno bahwa Bulgaria telah mencalonkan Irana Bokova, Direktur Jenderal UNESCO, untuk menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa selanjutnya. Saya menyampaikan keinginan untuk mendapatkan dukungan dari Indonesia untuk pencalonan ini,” ujar Menteri Luar Negeri Bulgaria, Daniel Mitov, setelah mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Republik Indonesia, Retno LP Marsudi, di Jakarta, Rabu (30/3).
Menurut situs resmi PBB, rangkaian pemilihan sekjen akan dimulai pada tahun ini. Dewan Keamanan dan Majelis Umum sudah mengirimkan surat kepada negara anggota, menanyakan kandidat yang cocok mengisi posisi tersebut.

Sekjen PBB terpilih diperkirakan akan mulai mengemban tugas pada Januari 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi pernyataan Mitov, pemerintah Indonesia sendiri akan mempelajari lebih lanjut profil dari Bokova.

“Prosesnya masih lama dan panjang. Masih ada calon lain. Kami harus melihat keseluruhan calon yang ada karena belum semua calon masuk,” ucap Juru Bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir.

Selain itu, Mitov dan Retno juga membicarakan beberapa isu bilateral lainnya, termasuk kerja sama menanggulangi terorisme, ekstremisme, dan kejahatan lintas negara.

Kami juga mencoba memulai kerja sama melawan terorisme dan kejahatan internasional. Untuk itu, kami akan bekerja sama untuk memperluas kerangka hukum dalam hubungan kami,” kata Mitov.

Arrmanatha mengatakan bahwa kini Bulgaria dan Indonesia sedang menggodok nota kesepahaman mengenai kerja sama dalam mengatasi kejahatan lintas negara, termasuk peredaran narkoba dan terorisme.

Tak hanya itu, Retno dan Mitov juga sepakat untuk mengembangkan kerja sama ekonomi, termasuk perdagangan dan investasi.
“Bulgaria adalah mitra dagang RI terbesar ke-9 di Eropa tengah dan timur. Namun, kami melihat potensi lain untuk memperoleh hubungan yang lebih baik. Kami berkomitmen untuk menguatkan hubungan bilateral antara kedua negara,” ucap Retno.

Merujuk pada data Kemlu RI, nilai perdagangan bilateral dengan Bulgaria menurun dengan angka US$96,8 juta pada 2015 ketimbang US$125 juta di tahun 2014. Sementara itu, nilai investasi langsung Bulgaria pada kuarter 2 tahun 2015 mencapai US$900 ribu.

Dalam kesempatan ini, Retno dan Mitov juga menandatangani perpanjangan kerja sama dalam Perjanjian Persetujuan Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Dinas Diplomatik. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER