Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan warga Palestina dan Arab Israel memperingati 40 tahun "Land Day," yang menandai pembunuhan enam warga Arab Israel yang memprotes rencana Israel untuk mencaplok tanah Arab.
Pada Rabu (30/3) di kota Arriba, Israel utara, ribuan orang mengibarkan bendera Palestina dan spanduk bertuliskan "Bumi adalah tanah air" sebelum mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang para "martir" yang tewas pada 1976.
Pada 30 Maret 1976, polisi dan tentara Israel menembak mati enam orang Arab Israel di tengah demonstrasi yang memprotes rencana pencaplokan tanah Arab di Galilee, Israel utara.
Komite Tinggi Tindak Lanjut, organisasi perwakilan Arab di Israel, menyerukan massa untuk meluncurkan aksi unjuk rasa masfi di Arabba dan wilayah selatan Negev, di mana sekitar 1.000 orang berkumpul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"'Land day' adalah titik awal dalam perjuangan kami melawan diskriminasi ras dan kebijakan yang membinasakan warga asli yang dikeluarkan oleh Nakhba dan berlaku sampai saat ini," bunyi pernyataan komite itu, dikutip dari
Al-Arabiya.
"Nakhba" yang disebut dalam pernyataan itu diartikan sebagai "bencana" yang menimpa mereka saat Israel didirikan pada 1948.
"Kami juga menyaksikan eskalasi penganiayaan dan kekerasan dan pembatasan kebebasan," tambahnya.
Puluhan orang turut ambil bagian dalam aksi unjuk rasa serupa di Tepi Barat, termasuk di Hebron dan Nablus.
(ama)