Perawat Italia Ditahan atas Tuduhan Pembunuh Berantai

Amanda Puspita Sari/AFP | CNN Indonesia
Jumat, 01 Apr 2016 15:04 WIB
Fausta Bonino diduga memberikan dosis obat pengencer darah secara berlebihan kepada 13 pasien perawatan intensif dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.
Ilustrasi (Getty Images/Scott Barbour)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perawat Italia, Fausta Bonino, ditangkap karena dicurigai sebagai seorang pembunuh berantai. Bonino diduga kerap memberikan dosis obat pengencer darah secara berlebihan kepada 13 pasien perawatan intensif dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.

Bonino, 56, diduga membunuh para pasiennya yang berusia antara 61 hingga 88 tahun dalam periode Januari 2014 dan September 2015 di sebuah rumah sakit di kota Piombino, Tuscan, menurut konferensi pers polisi pada Kamis (31/3).

Para penyidik meyakini bahwa korban berada dalam kondisi yang serius namun tidak sakit parah. Para korban meninggal akibat diberi dosis obat pengencer dara Eparina dengan dosis yang berlebihan.
Obat yang dipasarkan sebagai Heparin di Amerika Serikat ini merupakan obat untuk mencegah pembekuan darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tak satu pun korban dalam keadaan kritis ketika diberikan obat," kata Erasmo Fontana, salah satu detektif yang terlibat dalam penyelidikan.

Bonino dituduh memberikan obat itu dengan dosis 10 kali lipat dari dosis umum kepada para korbannya, termasuk dalam kasus yang bahkan obat itu tidak diperlukan pasiennya.

Hasilnya, menurut penyidikan polisi, memicu pendarahan interbal yang berujung kepada tewasnya 12 pasien. Satu pasien lainnya meninggal karena serangan jantung.
Bonino ditangkap pada Rabu (30/3) setelah penyelidikan terhadap kasus kematian abnormal di rumah sakit menunjukkan bhawa dia satu-satunya orang yang terkait ke setiap kasus.

Penyelidikan ini dilakukan karena tingkat kematian dalam unit untuk pasien yang dirawat melonjak dari 12 persen menjadi 20 persen.

Polisi menangkap Bonino dalam upaya untuk mencegah lebih banyak kematian abnormal.

Meski demikian, koran lokal Il Tirreno menduga otoritas rumah sakit telah mencurigai Bonino sejak awal tahun lalu karena Bonino dipindahkan dari unit perawatan intensif pada Oktober 2015 ke unit yang tidak memiliki kontak dengan pasien.

Depresi

"Kita telah mencapai tingkat baru yang menakutkan dari kesengsaraan manusia," kata Menteri Kesehatan Beatrice Lorenzin. Kasus Benino ini diduga sebagai salah satu kasus pembunuhan berantai terbesar dalam sejarah Italia.
Bonino kini ditahan meski tuduhan resmi terhadapnya masih ditunda. Para jaksa ingin mendakwanya dengan sejumlah tuduhan pembunuhan dengan sejumlah faktor yang memberatkan, termasuk kekejaman dan mengabaikan tugasnya sebagai perawat yang seharusnya melayani publik.

Polisi mengatakan bahwa ibu dengan dua anak dewasa pernah dirawat karena depresi, dan Il Tirreno melaporkan dia juga memiliki masalah obat-obatan dan minuman keras.

Kasus pembunuhan berantai oleh perawat bukan sekali terjadi. Sebelumnya, Daniela Poggiali, mantan perawat berusia 44 tahun menerima hukuman seumur hidup pada awal Maret atas pembunuhan salah satu dari 38 pasien yang diduga dibunuhnya di sebuah rumah sakit di Italia selatan.

Nama Poggiali menjadi terkenal di Italia setelah tersebar fotonya tengah ber-selfie di samping pasien yang barus saja meninggal. Penyidikan menyimpulkan pasien itu tewas karena menerima dosis obat berlebihan. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER