Dalam Tiga Bulan, 180 Ribu Pencari Suaka Tercatat di Jerman

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 08 Apr 2016 16:29 WIB
Jumlah ini naik 112 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Namun trennya di bulan Maret mulai menurun berkat kesepakatan Eropa-Turki.
Ilustrasi pengungsi (Matt Cardy/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jerman mencatat ada 181.405 orang pencari suaka dalam tiga bulan pertama tahun ini, naik 112 persen dibanding periode yang sama pada 2015.

Dikutip Reuters, Jumat (8/4), Menteri Dalam Thomas de Maiziere mengatakan peningkatan drastis ini terjadi karena sebagian besar dari satu juta imigran yang datang pada 2015 baru tercatat sebagai pencari suaka pada tahun ini setelah menunggu berbulan-bulan di pusat penampungan.
Namun jumlah kedatangan pengungsi menurun tiga kali lipat pada Maret, menjadi sekitar 20 ribu orang, setelah rute Balkan melalui tenggara Eropa ditutup.
Jumlah ini jauh menurun dibandingkan musim panas tahun lalu dengan puncak kedatangan mencapai 10 ribu pengungsi ke Jerman setiap harinya.

Pada 2015, Jerman kedatangan satu juta pengungsi dan imigran dari Timur Tengah, terutama dari wilayah konflik Suriah dan Irak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aliran pengungsi semakin besar setelah Kanselir Angela Merkel pada September membuka pintu Jerman lebar-lebar dengan menangguhkan prosedur pengungsi Uni Eropa bagi para korban perang di Suriah.

Namun Jerman belakangan menutup sementara perbatasan setelah jumlah pengungsi yang masuk kian tidak terkendali.

Selain itu menurut De Maiziere, perjanjian antara Uni Eropa dan Turki untuk menghentikan perjalanan pengungsi melalui laut yang berbahaya berhasil mengurangi juga imigran.
Berdasarkan perjanjian 18 Maret lalu, Eropa akan mengurangi jumlah pengungsi dengan cara mengirimkan imigran yang datang ke Yunani kembali ke Turki.

Sebaliknya, Turki diperbolehkan menerbangkan para pencari suaka asal Suriah langsung ke negara-negara Uni Eropa, termasuk pemberian visa perjalanan gratis bagi mereka. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER