Jakarta, CNN Indonesia -- Menyusul pengakuannya pernah punya saham di perusahaan
offshore ayahnya di Panama, Perdana Menteri Inggris David Cameron mempublikasikan laporan pajaknya. Langkah ini dilakukan Cameron dalam upaya meredam berbagai pertanyaan publik soal keterkaitan dirinya dengan perusahaan offshore ayahnya yang termuat dalam bocoran dokumen Panama Papers.
Tercantumnya perusahaan
offshore Ian Cameron, ayah David Cameron, dalam bocoran dokumen yang menguatkan dugaan penggelapan pajak sejumlah kaum elite dan pemimpin negara di dunia ini telah memicu tuntutan pengunduran diri Cameron. Oposisi Inggris sebelumnya marak mempertanyakan mengapa Cameron terlihat enggan untuk mengungkapkan koneksi finansialnya dengan ayahnya.
Cameron mengambil langkah yang tidak lazim dengan mempublikasikan rincian yang umumnya menjadi rahasia pada Minggu (10/4), setelah menyatakan dia harus menangani pengawasan urusan pajak keluarganya dengan lebih baik.
Laporan pajak dari RNS Chartered Accountants, selama enam tahun terakhir menunjukkan Cameron membayar pajak sebesar 75.898 pound sterling, atau setara dengan Rp1,4 miliar atas penghasilannya sebesar 200.307 pound sterling (Rp3,7 miliar) pada tahun keuangan 2014-2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghasilannya tersebut terdiri dari gajinya sebesar 140.522 pound sterling, pengeluaran yang dapat dikenai pajak sebesar 9.834 pound sterling, 46.899 pound sterling dari sebagian hasil sewa rumah keluarganya di London dan 3.052 pound sterling dari bunga tabungan, menurut laporan pajak yang dirilis Cameron.
Cameron merupakan salah satu dari pemimpin negara yang terseret dalam dugaan penggelapan pajak dan penyembunyian harta yang diungkapkan oleh Panama Papers.
Jutaan bocoran dokumen dari firma hukum Mossack Fonseca ini juga menyeret nama sejumlah pesohor pemimpin negara lainnya, seperti mantan Perdana Menteri Islandia, Sigmundur Davíð Gunnlaugsson, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping hingga pesepak bola Lionel Messi dan bintang film Jackie Chan.
Sebanyak 11,5 juta dokumen yang bocor menunjukkan bahwa Mossack Fonseca yang berbasis di Panama telah mendirikan lebih dari 200 ribu perusahaan offshore di yurisdiksi bebas pajak.
Meskipun Cameron tidak dituduh melakukan tindakan ilegal, dia meluncurkan empat pernyataan yang berbeda selama empat hari terkait perusahaan
offshore almarhum ayahnya yang termuat dalam Panama Papers.
Pada Kamis (7/4), Cameron menyatakan dia pernah memiliki saham di majelis wali amanat (
trust) milik ayahnya dan mendapat keuntungan dari
trust tersebut.
Dia mengatakan unit investasi itu tidak diatur untuk menghindari pajak, tetapi untuk berinvestasi dalam mata uang dolar. Cameron juga menyatakan telah membayar semua pajak dari investasi sendiri, sebesar "sekitar 30.000 pound sterling" yang dijualnya pada Januari 2010, sebelum dia menjabat sebagai perdana menteri.
Pengakuan Cameron ini muncul setelah desakan kuat kepada pemerintah yang dikuasai Partai Konservatif. Hal ini menambah daftar panjang tantangan dalam pemerintahan Inggris, termasuk referendum untuk menentukan apakah Inggris akan tetap bergabung dengan Uni Eropa.
Satgas PajakUntuk mengatasi dugaan penggelapan pajak, Cameron juga mengumumkan satgas tugas baru, yang dipimpin bersama otoritas pajak Inggris dan Badan Kejahatan Nasional. Satgas ini dibentuk untuk membantu upaya pemerintah Inggris dalam mengatasi praktik pencucian uang dan penggelapan pajak.
Ketika Inggris menjadi tuan rumah KTT G8 pada 2013 lalu, Cameron menempatkan upaya menanggulangi praktik penghindaran pajak sebagai agenda utama. Pasalnya, pendapatan sejumlah wilayah bekas jajahan Inggris, semakin bergantung kepada perusahaan cangkang dan
trust yang didirikan untuk menyembunyikan kekayaan.
"Inggris berada di garis depan dalam aksi internasional mengatasi penghindaran agresif pajak dan penggelapan global dan korupsi internasional yang lebih luas," bunyi pernyataan yang dirilis Cameron.
"Jelas masih banyak yang harus dilakukan dan satgas ini akan menyediakan penyidik terbaik Inggris dalam menangani setiap dugaan pelanggaran hukum yang berkaitan dengan Panama Papers," ujarnya.
Pemerintah Inggris menyatakan telah melacak 2 miliar pound dari pengemplang pajak yang memiliki perusahaan
offshore sejak 2010. Pihak berwenang Inggris sudah menyelidiki 700 petunjuk yang terkait ke Panama.
Satgas ini akan menerima pendanaan sebsar 10 juta pounds sterling untuk memulai operasinyanya.
(ama)