Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia mengirimkan bagian pertama dari sistem pertahanan rudal yang canggih untuk Iran. Langkah ini menunjukkan Rusia mulai memfasilitasi Teheran dengan teknologi yang diblokir sebelum Iran menandatangani kesepakatan nuklir dengan sejumlah negara besar dunia tahun lalu.
Sistem rudal S-300 sistem darat-ke-udara pertama kali digunakan ketika puncak Perang Dingin pada 1979.
Dalam format yang sudah diperbarui, sistem rudal pertahanan ini merupakan salah satu sistem yang tercanggih di jenisnya, menurut lembaga
think tank keamanan Inggris, RUSI. Sistem rudal ini dapat melibatkan sejumlah pesawat dan rudal balistik dalam jarak sekitar 150 km.
Komitmen Rusia untuk menyediakan sistem rudal S-300 kepada Iran memicu kekhawatiran Israel, yang menilai Iran memilki keinginan kuat untuk menghancurkan negara itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konferensi pers yang disiarkan stasiun televisi milik pemerintah pada Senin (11/4), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaber Ansari menyatakan, "Saya mengumumkan hari ini bahwa tahap pertama ini kontrak [pemberian sistem rudal Rusia] yang tertunda ini telah dilaksanakan."
Pernyataan Ansari itu ditujukan sebagai jawaban atas pertanyaan wartawan soal rekaman video yang tersebar luas di media sosial, yang menunjukkan bagian awal sistem rudal S-300 diletakkan di sebuah truk di Iran utara.
Kontrak pengiriman sistem rudal pertahanan S-300 ke Iran sempat dibatalkan pada 2010 karena Rusia di bawah tekanan dari Barat.
Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin mencabut larangan ini sejak April 2015, setelah adanya perjanjian interim yang membuka jalan kesepakatan nuklir Iran pada Juli.
Sementara Iran pada awal Maret lalu meluncurkan serangkaian uji coba rudal di beberapa tempat. Uji coba yang dikecam oleh AS ini dan dinyatakan sebagai penentangan terhadap resolusi PBB. Pasalnya, rudal yang diluncurkan memiliki kemampuan membawa hulu ledak nuklir.
Namun, Iran mengklaim bahwa uji coba ini bukan tindakan ilegal, tidak melanggar resolusi PBB maupun kesepakatan nuklir Iran.
(ama/stu)